Kecewa Pelayanan Rapid Test Ditutup, AMPR Blokir Jalan

Bima,KabaroposisiNTB.Com--Akibat pelayanan RSU Sondosia Kabupaten Bima menutup pelayanan bagi Rapid Test bagi Mahasiswa dan pelajar. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPR) menghadang jalan lintas di Bima- Dompu, tepatnya di sekitar RSU Sondosia, Senin (28/12) kemarin.

Korlap AMPR, Imam mengatakan, aksi hari ini merupakan bentuk protes terhadap pihak RSU Sondosia yang menutup pelayanan Rapid Test. Menurutnya, Rapi Test telah dijamin oleh pemerintah dan digratiskan bagi Mahasiswa dan Pelajar," katanya.

“Kita mau balik ke kampus masing- masing, tapi pihak RSU Sondosia menutup pelayanan Rapid Test karena alat sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

Sambungnya, kita menduga terjadi transaksional soal anggaran Covid-19, karena sepengetahuan kita pemerintah sudah menggelontorkan dana yang sangat besar terkait Covid-19, termasuk biaya untuk Rapid Test. 

“Anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah dikemanakan. Padahal anggaran tersebut termasuk biaya Rapid Test bagi Mahasiswa dan Pelajar,” tuturnya.

Jenlap AMPR, Iksan mengungkapkan, selain menuntut soal Rapid Test, kita juga menuntut  soal fasilitas di RSU Sondosia yang tidak memadai. Seperti halnya keberadaan mobil ambulance, beberapa mobil ambulance seperti gerobak sampah, sehingga tidak layak digunakan untuk mengangkut pasien maupun mayat,” ucapnya.

Padahal, lanjutnya, sebagai rumah sakit rujukan dari semua Puskesmas mestinya fasilitas harus memadai, bukan menyediakan barang rongsokan seperti ini. 

“Kita harap pihak penyidik mengusut tuntas dugaan korupsi di RSU Sondosia, sehingga dapat diketahui alur anggaran yang digelontorkan pemerintah selama ini,” timpalnya.

Hingga berita ini diturunkan pihak RSU Sondosia belum bisa dikonfirmasi oleh media ini.(KO.O6)

No comments

Powered by Blogger.