Polimik Pupuk Jadi Viral, Hikmah: Semua Elemen Harus Ikut Pikirkan

Bima,KabaroposisiNTB.Com--Pupuk Menjadi Kebutuhan penting Bagi Petani, Pro dan Kontra Atas kelangkaan dan Jual Paketan menjadi pembahasan masyarakat tiap tahun. Saat ini baik di dunia maya (Fb) dan beberapa berita di media online salah satu Distributor disorot serta dianggap sebagai dalang. 

"Akan tetapi hal ini sering terjadi setiap tahunnya, dan tak ada ujung akhirnya, apakah hanya distributor saja, itu ngga benar. Pasalnya, Data di 2020 ini jatah Bima untuk Subsidi Urea sangat kurang," tutur Hikmah.

Dikatakannya, Sering kali Para Distributor dan para pengecer disalahkan atas hal itu, padahal mereka hanya menyalurkan pupuk saja. Sementara terkait paketan itu ngga benar hanya pupuk perimbangan karena jatah kurang," tegasnya.

"Tapi terkadang kita lupa, Bahwa Subsidi itu juga tanggung jawab pemerintah. Apakah ini menjadi beban bagi orang orang tertentu atau mereka aja yang dianggap salah seperti para distributor saja," ucapnya.

Pada awalnya, Kalau kita buka lebar lebar dan mengamati seksama. Setiap tahun pupuk di Kabupaten Bima selalu menjadi polimik dan terus terjadi. Siapa yang bertanggung jawab, Distributorkah, Para pengecerkah, Pemerintahkah, Lembaga Legislatifkah, atau pupuk kaltimkah. Hal ini harus menjadi dasar kita membahas dan mencermatinya," ajak Hikmah.

Coba kita buka satu persatu fungsi dari semua yang disebut diatas. Pertama Pemerintah melalui BPP dan Kuptd dan KP3nya. Dari Desa, RDKK diusulkan pihak penyuluh akan diajukan ke Dinas ini khusus pupuk Subsidi. Setelah itu, Pemerintah mengajukan ke Pihak Pupuk Kaltim sebagai pemilik utama Pupuk Urea tersebut. 

Ditambahkannya, Hal ini dirinya ungkap bukan karena ada unsur ingin membela siapa saja. Akan tetapi membuka pikiran dan pemahaman kita bersama tuk berpikir secara bersama akan masalah ini," tambahnya.(KO.O6)

No comments

Powered by Blogger.