Camat Lambu Pertemukan ARTAL dan 23 Pengecer Pupuk, ini Hasilnya

foto: Saat Pertemuan ARTAL dengan para Pengecer.

Bima,KabaroposisiNTB.Com--Menindaklanjuti tuntutan Aliansi Rakyat Tani Lambu (ARTAL) Camat Lambu fasilitasi audiensi dengan sejumlah pengecer pupuk di seluruh Desa yang ada di Kecamatan Lambu, dalam audiensi tersebut turut hadir sejumlah Kepala Desa, KP3, Kapolsek Lambu, dan Pihak Distributor pupuk wilayah Lambu, ungkap Camat Lambu saat dikonfirmasi media ini, Senin (15/2/2021). 

Maraknya isu penjualan paketan pupuk subsidi dan penjualan diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) direspon baik oleh Pemerintah Camat Lambu untuk mempertemukan teman-teman ARTAL dengan pengecer pupuk yang ada di Kecamatan Lambu sebagai upaya memperjelas keberadaan isu tersebut, ucapnya. 

"Kami sebagai Pemerintah yang menaungi seluruh kepemerintahan di Kecamatan Lambu wajib merespon cepat apapun menjadi persoalan di Kecamatan Lambu termasuk persoalan pupuk ini," tuturnya. 

Hasil kesepakatan ARTAL dan Pengecer tadi ada delapan poin, 1. Keterlibatan unsur masyarakat dan Pemerintah Desa dalam kegiatan sosialisasi pupuk subsidi ditingkat Desa, 2. Pengecer tidak boleh menjual paketan pupuk subsidi dan non subsidi, 3. Pengecer wajib pasang papanHarga Eceran Tertinggi (HET) disetiap kios pengecer, 4. Memisahkan pupuk subsidi dan non subsidi dalam KP3 Kabupaten yang akan mengawal, 5.dalam proses penyusunan RDKK harus melibatkan unsur Pemerintah Desa, 6. Pengawasan KP3 Kecamatan harus optimal, 7. Menegaskan kepada pihak distributor untuk tidak mendistribusikan pupuk non subsidi kepada pengecer apabila stok pupuk subsidi masih tersedia, 8. Kesepakatan penetapan harga pupuk subsidi antara pengecer dan petani harus berdasarkan musyawarah disetiap Desa, terangnya. 

Menanggapi dari beberapa poin kesepakatan tersebut 23 orang pengecer pupuk menawarkan harga pupuk subsidi di patok sebesar Rp. 125.000, itu baru tawar dari pengecer, katanya. 

‌Sedangkan dari pihak Aliansi Rakyat Tani Lambu (ARTAL) menegaskan akan terus mengawal persoalan pupuk subsidi ini, karena selama petani selalu di perhadapkan dengan persoalan kelangkaan dan mahalnya harga pupuk subsidi, sehingga mengakibatkan para petani di Lambu mengalami gagal panen, tegas Juwaedin korlap aksi.(KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.