Abaikan Nasib Media, Ketua Sapernas Minta Kasek SMPN 3 Woha dicopot

BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Kepala Sekolah (Kasek) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Woha selalu mengabaikan nasib para kuli tinta (Insan Pers) Media Cetak Maupun Online. Khususnya dalam membayar iuran media massa dan online tiap bulan selalu aja kurang bahkan dinilaikan Rp 25 Ribu.

Disisi lain, setahun sebelum dia masuk, iuran media per bulannya senilai 50 ribu, paska dia masuk dikurangi menjadi 25 Ribu rupiah, inikan menyedihkan," kata Syamsudin selaku ketua Organisasi Sapernas Kabupaten Bima, pada awak media ini, Selasa (27/4).

"Sementara disisi lain, banyak media yang berlangganan selama dia menjadi Kasek SMPN 3 Woha, Suaidin, M.Pd," ungkapnya.

Informasi yang dia dapat lagi, bahwa kurang lebih 3 (tiga) massa kepemimpinan kasek di sekolah itu juga anggaran media dibayarkan 25 ribu per bulan," tuturnya.

Adapun media yang berlangganan di SMPN 3 Woha yakni: Media Obor Bima, Suar NTB, Pilar NTB, Progresive, Kontras, dan lain sebagainya, cetus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pers Reformasi Nasional (Sepernas) Kabupaten Bima, Syamsudin Al-Haq, SH.

"Ia mengatakan bahwa dia sempat bertanya pada salah satu media massa yang berlangganan dengan sekolah tersebut, ternyata masih membayar 25 ribu per bulan," tandasnya.

Sambungnya, Kalau dilihat dari nilai yang dibayarkan oleh pihak bendahara atas perintah Kasek, ini namanya tidak adil dan dia merasa bahwa keputusan sekolahlah diatas segalanya, katanya. 

Lanjutnya, pertanyaan saya, sisa anggaran 25 ribu per bulan untuk media selama massa kepemimpinannya, untuk apa saja dan dikemanakan anggaran tersebut?. Sekolah yang lainnya masih membayar 50 ribu per bulan walaupun tidak banyak murid yang mendaftar, jelasnya. 

Ditambahkannya, Kasek SMPN 3 Woha selama ini sudah tidak menghargai insan pers karena kami selama ini membiarkan saja namun semakin di biarkan semakin menjadi-jadi. Kami harap kepada Bupati Bima di tahun 2021 ini agar bisa di pindahkan Kasek SMPN 3 Woha karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. "Kebijakanmu selama ini kami biarkan tapi kali ini kami tidak bisa biarkan," ancamnya.

"Atas hal ini, dirinya meminta Bupati dan Wakil Bupati Bima agar dicopot kasek SMPN 3 Woha. Apalagi dia bukan asli Woha, lebih lebih dia tak menghargai insan pers," pinta Syamsudin selaku ketua Sapernas.

Hingga berita ini diturunkan, Pihak Kasek belum bisa dikonfirmasi.(KO.O1)

No comments

Powered by Blogger.