Rentetan Perjuangan Direksi dan Karyawan PDAM Bima, Pemda Terkesan Cuek dan Apatis

BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Direksi dan karyawan PDAM Bima telah berteriak di kantor pemda dan dewan untuk mendapatkan hak yakni gaji selama puluhan bulan. Mirisnya lagi, para karyawan juga telah dua kali melakukan penyegelan tapi tak ada jawaban. 

Dua pemuda memandang ini adalah ketidakmampuan pemerintah dalam melihat kepentingan badan usaha milik daerah (BUMD) lebih lebih nasib karyawan dan direksinya.

Ramadhan pemuda asal kecamatan Bolo, mengatakan bahwa Pemerintah daerah dituding tak memiliki hati, membiarkan nasib mereka terkantuk-kantuk, udah gitu beberapa pejabat yang memiliki kapasitas coba ditanya awak media seakan akan cuek atau pura pura bodoh atas hal ini.

"Sementara dua kali kantor PDAM disegel bahkan para karyawan telah mendatangi Kantor Pemda menyampaikan keluhan ini, tetap saja ngga ada solusi," papar Ramadhan.

Sambung Ramadhan, belum lagi telah disampaikan kepada lembaga legislatif masih saja tak ada jawaban,'' itu kan lucu," kilahnya. 

"Ini semacam PDAM mau dibubarkan oleh pemda," tandasnya.

Lain halnya, Dengan Nadiminsyah Sp.D, sebelumnya dia pernah meminta agar pejabat terkait dalam hal tunjangan gaji karyawan PDAM dan Direksi segera dituntaskan. 

Kata dia, Hal ini membuat malu daerah kita. Masa hal kecil itu tak mampu diselesaikan sementara PDAM adalah perusahaan Daerah sekaligus pengawasnya Bupati Bima. Inikan lucu dan miris," ujar Nadiminsyah. 

"Disisi lain,2020 lalu sering kali dikeluhkan para pelanggan baik di Wilayah Madapangga dan Bolo akan terhambatnya perusahaan daerah tersebut. Kalau tak dibantu Pemda bagaimana bisa jalan, sementara air bersih adalah kebutuhan pokok," Tandasnya.

Disisi lain, tak dibayarkan gaji Karyawan PDAM sama saja dengan bencana bagi daerah apalagi itu perusahaan telah berdiri lama dan akan mampu mendapat PAD daerah," tuturnya. 

"Dirinya berharap agar pemerintah daerah kabupaten Bima dalam hal ini, Bupati Bima mampu menyelesaikan hal ini," harap pemuda Bolo ini.(KO.O1)

No comments

Powered by Blogger.