DPD GMNI Gelar Dialog Kebangsaan

Saat Kegiatan Dialog Kebangsaan GMNI NTB, Photo: Akbar.

Mataram,KabaroposisiNTB.Com--Dewan Pimpinan Daerah Caretaker  Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Nusa Tenggara Barat (GMNI) Menggelar Dialog Kebangsaan dengan Tema "Merawat Kerukunan Antar Umat Beragama di Nusa Tenggara Barat" di kedai Bawah Kekalik Mataram, Selasa,(25/05/21).

Ketua umum DPD GMNI NTB, Muhaimin Batika mengatakan, Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta terdiri dari beribu-ribu pulau dengan berbagai latar belakang suku dan adat istiadat, agama, budaya, adat istiadat dan lain sebagainya. Perbedaan tersebut terikat dalam motto Bhineka Tunggal Ika, yang artinya beragam dalam satu ikatan. Dahulu motto tersebut cukup ampuh dan bisa diandalkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Indonesia dikenal sebagai negara yang aman, tenteram, harmonis dan damai.

Kondisi di atas dapat dijadikan sebagai potensi bagi kemajuan dan bangsa dan negara. Tetapi, jika tidak terkelola melalui kerukunan secara baik, maka kemajemukan tersebut akan menjadi penyebab munculnya konflik dan disintegrasi bangsa. 

“Kerukunan umat beragama itu ditentukan oleh dua faktor, yakni sikap dan prilaku umat beragama serta kebijakan negara/pemerintah yang kondusif bagi kerukunan" ungkap pria yang akrap disapa Bung loyal itu

Tidak hanya Bung Loyal, Ketua Komisi Informasi Nusa Tenggara Barat, Suaeb Qury, S.HI mengatakan, problem antar umat beragama umumnya tidak murni disebabkan oleh faktor agama, tetapi menurut Pria yang akrap disapa Bang Suaib Quri ini, itu disebabkan oleh faktor politik, ekonomi atau lainnya lalu dikaitkan dengan agama. 

“Ditambah lagi kurang mencernai isu isu yang berkembang di media sosial . Justru itu polemiknya makin bertambah dan mencerdai Kebersamaan Umat Beragama” terang Pria kelahiran Dompu Kempo itu 

Sementara itu, Ketum HMI Badko Bali-Nusra, Arif Kurniadin, S.H hadir dengan kasus yang Ni Puti Rediyanti Shinta yang menghina Tengku Zulkarnain. Menurutnya, kasus seperti itu tidak boleh ada di Provinsi NTB, karena akan merusak potret NTB yang terkenal dengan daerah Plural dan keringanan dan beragamnya 

“NTB ini kan daerah tingkat kerunan agamanya tinggi, jadi cukuplah kejadian itu terjadi diluar NTB” Tutupnya.(KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.