Harga Bawang Merah Anjlok, Petani di Lambu Keluhkan

Bawang Hasil Tani warga kecamatan Lambu.Photo: Alfaisal.

Kabupaten Bima,KabaroposisiNTB.Com--Menjelang musim panen tiba petani bawang merah selalu diperhadapkan dengan persoalan harga yang tidak sesuai dengan biaya obat-obatan dan bibit, bayangkan saja harga bibit yang luarbiasa mahal ditambah lagi dengan biaya obat-obatan yang mencapai harga puluhan juta sampai panen. Sedangkan harga jual sangat anjlok, sehingga menimbulkan kerugian yang sangat fatal bagi petani bawang merah di Bima, ungkap Abdulah saat di wawancara media ini, Rabu (26/5/2021). 

Di Kecamatan Lambu sendiri para petani bawang merah mengeluhkan harga bawang merah yang sangat luarbiasa anjloknya, Rabu 26 Mei 2021 harga bawang merah di Kecamatan Lambu hanya bisa dijual dengan harga sebesar Rp. 1000.000/100KG, harga tersebut tidak sebanding dengan harga bibit yang yang dibeli para petani dengan harga Rp. 3000.000/100KG, bebernya. 

"itu baru harga bibit, belum lagi obat-obatan yang perhari mencapai Rp. 1000.000. Bayangkan saja satu hari kalikan dengan enam puluh hari", ucapnya.

"Kami para petani bawang merah berharap pemerintah Kabupaten Bima, agar memberikan perhatian khusus terhadap petani bawang merah. Menurutnya, kalau seperti ini harga bawang merah akan menjadi malapetaka bagi petani", tuturnya. 

Saat ini petani bawang merah di Kecamatan Lambu hanya bisa pasrah dengan keadaan harga jual bawang merah sekarang, bahkan mereka terancam gulung tikar alias tidak lagi tanam bawang merah dikarenakan tidak ada lagi modal untuk beli bibit.(KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.