Direktur PT.STM, Tetap Komitmen Pada Masyarakat Lokal

DOMPU,KabaroposisiNTB.Com--Direktur PT. Sumbawa Timur Mining (PT STM) menegaskan kembali komitmennya kepada masyarakat lokal di Kecamatan Hu’u atas dukungan masyarakat terhadap perkembangan Proyek Hu’u. PT STM juga terus mewujudkan komitmennya untuk melanjutkan eksplorasi Proyek Hu'u dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia.

Komitmen tersebut tercermin dalam tiga proyek pengembangan masyarakat yang diluncurkan sebagai bagian dari Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM) 2021 – 2025 PT STM di Kecamatan Hu’u yang telah disahkan awal tahun 2021. RIPPM tersebut bertujuan untuk memberikan arahan perencanaan dan pelaksanaan proyek pengembangan masyarakat jangka panjang yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat, serta dengan melibatkan anggota masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengidentifikasi, melaksanakan dan mengevaluasi proyek pengembangan masyarakat di masing-masing desa mereka.

Tiga proyek yang kami sampaikan hari ini adalah pembangunan masjid baru di desa Nangadoro, pembangunan kembali Puskesmas Pembantu di desa Marada termasuk kelengkapannya, serta pengeboran sumur dalam untuk menyediakan air bersih bagi warga di desa Nangadoro dan Marada. Saat proyek ini selesai pada awal 2022, ketiga proyek ini akan memberi manfaat bagi lebih dari 1.000 penduduk yang tinggal di kedua desa tersebut.

RIPPM 2021 – 2025 PT STM juga telah sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengharuskan perusahaan pemegang izin pertambangan untuk melaksanakan program pemberdayaan masyarakat sekitar. Hal ini juga ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Sejak tahun 2012, STM telah menginvestasikan sekitar Rp 25 miliar untuk program pengembangan masyarakat dan pada tahun 2020 saja, sekitar Rp 7,2 miliar untuk pelaksanaan program pengembangan masyarakat berupa pengembangan usaha kecil-menengah, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan proyek pembangunan desa.

Kata Bede Evans, Presiden Direktur STM, “Meskipun kami masih dalam tahap studi kelayakan untuk mengeksplorasi sejauh mana cadangan mineral tembaga Proyek Hu'u, kami sangat menghargai dukungan yang ditunjukkan oleh masyarakat kepada PT STM. Beberapa tahun kedepan, kami masih harus melakukan studi kelayakan untuk menentukan apakah tambang tembaga ini layak, untuk itu kami tetap berkomitmen untuk melaksanakan program pengembangan masyarakat di Hu’u sebagai bagian dari pelaksanaan pekerjaan Proyek Hu’u yang berkelanjutan.”

Potensi mineral Onto pertama kali diumumkan pada Desember 2019 STM dengan estimasi total sumber daya mineral terindikasi sebesar 0,76 miliar ton (Bt) @0,93% Tembaga dan 0,56 g/t Emas dan total sumber daya tereka sebesar 0,96 Bt @ 0,87% Tembaga dan 0,44 g/t Emas. Atau setara dengan total 1,7 Bt @0,89% Tembaga dan 0,49 g/t Emas. Selain sumber daya ini, target eksplorasi 0,6-1,7 Bt @0,2-0,7% Tembaga dan 0,1-0,3 g/t Emas telah ditetapkan di sekitar potensi sumber daya Onto. STM akan melanjutkan pengeboran di dalam dan di sekitar sumber daya mineral Onto untuk menentukan margin dan kedalaman mineralisasi.

“Potensi sumber daya mineral Onto adalah salah satu penemuan paling signifikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dan akan semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu produsen tembaga terkemuka di dunia. Di luar itu, Potensi sumber daya mineral Onto, jika direalisasikan, akan memberikan peluang luar biasa untuk pertumbuhan dan pekembangan ekonomi, terutama bagi masyarakat di Dompu dan Bima di Nusa Tenggara Barat.(KO.O7)

No comments

Powered by Blogger.