KONSEP PRINSIP EKONOMI ISLAM DALAM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Nama: Amalia Anggriani

Nim : 202010170311156

Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang


Malang,KABAROPOSISINTB.Com--Islam sebagai agama yang universal dan komprehensif.Universal mempunyai makna bahwa Islam diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di muka bumi dan dapat diterapkan dalam setiap ruang dan waktu sampai akhir zaman.Komprehensif berarti bahwa  Islam mempunyai  ajaran  yang  lengkap dan  sempurna. 

Kesempurnaan ajaran Islam dikarenakan Islam tidak saja mengatur aspek ibadah ritual semata, tetapi seluruh kehidupan manusia yang meliputi sosial, politik, budaya, hukum, ekonomi, dan lain-lain.

Kita telah mengenal beberapa sistem ekonomi di dunia antara lain sistem ekonomi kapitalis,sosialis maupun sistem ekonomi campuran.Akan tetapi semua sistem ekonomi yang ada dinilai telah gagal dalam menyelesaikan persoalam ekonomi modern pada masa kini.Sehingga apa yang salah dalam sistem ekonominya.

Islam sebenarnya telah mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berpegang kepada 2 sumber utama yaitu Qur’an dan Hadis.Setiap permasalahan apapun akan terselesaikan selama kita berpegang kapada keduanya apakah bidang sosial, politik, budaya, hukum, dan lain-lain termasuk permasalahan dalam bidang ekonomi.Diantaranya adalah Islam telah mengajarkan moral dan metodologi guna membangun sistem ekonomi yang layak untuk menerapkan pedoman-pedoman dengan keabsahan cara dan juga legitimasi tujuan dengan landasan atas pertimbangan etika yang jelas dan bemakna dalam keseluruhan kerangka tatanan sosial, dengan pendekatan terhadap sistem ekonomi ini sangat relevan dan amat mendesak untuk di alamatkan pada syari’ah dengan sistem ekonomi Islam.

Didalam ajaran Islam terdapat dua prinsip utama, pertama, tidak seorangpun atau sekelompok orang yang berhak mengeksploitasi orang lain,yang kedua,tidak ada sekelompok orang boleh memisahkan diri dari orang lain dengan tujuan untuk membatasi kegiatan sosial ekonomi di kalangan mereka saja.Islam memandang umat manusia sebagai satu keluarga, maka setiap manusia adalah sama derajatnya di mata Allah dan di depan hukum yang diwahyukannya.Konsep persaudaraan dan perlakuan yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat di muka hukum tidaklah ada artinya kalau tidak disertai dengan keadilan ekonomi yang memungkinkan setiap orang memperoleh hak atas sumbangan terhadap masyarakat.Hal ini juga terdapat dalam sistem ekonomi islam.

Sistem merupakan suatu kesatuan  yang dijadikan landasan untuk melakukan sesuatu.Sistem seringkali juga disebut cara melakukan sesuatu. Sistem pula yang membedakan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.Sedangkan ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam.

Sistem ekonomi islam merupakan ilmu ekonomi yang dilaksanakan dalam praktek (penerapan ilmu ekonomi) sehari-harinya bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat, maupun pemerintah/penguasa dalam rangka mengorganisasi faktor produksi, distribusi, dan pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan tunduk dalam peraturan/perundang- undangan islam.

Salah satu aspek penting yang terkait dengan hubungan antara manusia adalah ekonomi. Ekonomi Islam memiliki prinsip yang bersumber dari Al-quran dan Al-hadits.Prinsip tersebut bersifat abadi seperti prinsip tauhid, adil, maslahat, kebebasan dan tangung jawab, persaudaraan, dan sebagainya. Prinsip ini menjadi landasan kegiatan ekonomi islam yang secara teknis operasional selalu berkembang dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban yang dihadapi manusia. 

Sistem ekonomi Islam memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa keadilan, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

Seluruh aspek islam ternyata selalu terkait dengan masalah kesejahteraan sosial.Hubungan dengan Allah misalnya,harus dibarengi dengan hubungan dengan sesama manusia.  Demikian pula anjuran beriman  selalu  diiringi dengan anjuran melakukan amal saleh, yang di dalamnya termasuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Selanjutnya, ajaran Islam yang pokok (Rukun Islam), seperti mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji, sangat berkaitan dengan kesejahteraan sosial.

Upaya mewujudkan kesejahteraan sosial merupakan misi kekhalifahan yang dilakukan sejak Nabi Adam As. Quraish Shihab menyatakan bahwa kesejahteraan sosial yang didambakan Al-qur’an tercermin di surga yang dihuni oleh Adam dan isterinya sesaat sebelum mereka turun melaksanakan tugas kekhalifahan di bumi. 

Kesejahteraan dengan menerapkan sistem ekonomi islam adalah sistem yang menganut dan memasukkan nilai-nilai, dogma, norma, dan ajaran islam (variable keimanan) sebagai unsur yang fundamental dalam mencapai kesejahteraan. Variabel keimanan tersebut sebagai tolak ukur untuk menentukan tindakan ekonomi dalam mengelola faktor produksi, konsumsi dan distribusi barang dan jasa sebelum memasukkan dalam sirkulasi hukum pasar. 

Sehingga terjalin keselarasan dan keseimbangan antara kepentingan individu, kelompok dengan hukum pasar yang di formulasikan melalui berbagai hasil kebijakan lembaga sosial ekonomi masyarakat dan negara dalam bentuk kebijakan yang berasaskan nilai-nilai keimanan. 

Sehingga terjalin suatu stimulasi dan sosialisasi ekonomi yang komprehensif yang dapat mengantarkan Individu dan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan yang baik dan terhormat dunia dan akhirat.

Penerapan beberapa sistem ekonomi baik sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis,seyogyanya bisa mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat serta mewujudkan ketentraman bagi manusia.Bahkan mainstream sistem ekonomi kapitalis dan sosialis tersebut mendominasi perekonomian dunia.Akan tetapi sejarah mencatat terjadi banyak kegagalan atas sistem ekonomi yang diterapkan bahkan menimbulkan banyak permasalahan di tengah masyarakat bahkan negara.

Disinilah sistem ekonomi Islam tampil, sebagaimana Islam, memiliki sikap yang moderat. Sistem ekonomi Islam tidak menzalimi kaum lemah sebagaimana terjadi pada masyarakat sistem kapitalis, tetapi juga tidak menzalimi hak individu dan kelompok kaya sebagaimana ada pada sistem sosialis komunisme.Sistem ekonomi islam berada pada posisi tengah dan seimbang antara keduanya. 

Sistem ekonomi Islam memiliki peluang untuk kembali tampil memberikan solusi terhadap permasalahan ekonomi yang ada untuk Sejarah telah mengukir bahwa keberhasilan sistem ekonomi Islam dengan penerapan instrumen yang ada seperti zakat, infak, shadaqah dan wakaf serta jenis pendapatan lainnya. 

Pada Pemerintahan awal yang dibangun Rasulullah Saw di Madinah mampu menciptakan suatu aktivitas perekonomian yang membawa kemakmuran dan keluasan pengaruh pada masa itu.Kegiatan ekonomi telah menjadi sarana pencapaian kesejahteraan atau kemakmuran.Nabi Muhammad Saw memperkenalkan sistem ekonomi Islam. 

Masa Kekhalifahan kedua dalam kepemimpinan Islam Umar bin Khattab juga telah membuktikan bahwa sistem ekonomi Islam mampu menciptakan kesejahteraan.Pada masa ini angka kemiskinan berhasil ditekan sehingga sangat sulit menjumpai orang yang berhak menerima zakat.

Sistem ekonomi Islam dan kesejahteraan dalam tulisan ini hadir mencari celah kemungkinan untuk mewujudkan kembali kesejahteraan masyarakat dengan pengaplikasikan sistem ekonomi Islam dengan optimalisasi instrumen ekonomi Islam.Kita akan segera mengetahui bagaimana kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, kesenjangan serta kecemburuan sosial dapat diredam. Sistem ekonomi Islam akan membimbing  masyarakat  dan  dunia  menuju  kemakmuran  (hayat> an  toyyibah)  dunia dan akhirat.(Red)


No comments

Powered by Blogger.