HMS :Budidaya Peternakan Diharapkan Menjadi Primadona di Pulau Sumbawa

Keterangan foto: HMS Saat Kegiatan Bimtek di Sape.

Bima,KabaroposisiNTB.Com-- Anggota Komisi IV DPR-RI, H. Muhammad Syafruddin, ST., MM (HMS) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Peternakan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Camat Sape, Kamis (8/4) Sore hari. Kegiatan ini dilakukan juga HMS bekerjasama dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI dan Badan Pembibitan Ternak Unggulan dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Denpasar.

Acara Bimtek Pengembangan Peternakan tersebut dihadiri oleh H.Muhammad Syafrudin ST MT, Tim Kementerian serta BPTU-HPT Denpasar, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB yang diwakili oleh Kepala BidangBudidaya, Sarana dan Prasarana, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Syarifudin, para penyuluh peternakan dan peternak dan Camat Abubakar. 
Kabid Budidaya, Sarana dan Prasarana Disnak Keswan Provinsi NTB, Suriadi AK dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada HMS yang telah mengadakan Bimtek bagi pengembangan peternakan di Kabupaten Bima dan sebelumnya di Kabupaten Sumbawa dan Dompu.
"Di samping memberikan program-program bantuan peternakan, beliau juga mengadakan Bimtek dalam rangka meningkatkan kapasitas penyuluh dan peternak," ucapnya.

Dikatakannya upaya peningkatan populasi ternak di NTB ini harus diimbangi dengan pengembangan SDM.
Hal itu sangat penting agar program bantuan peternakan yang disalurkan dapat dirawat dengan baik sehingga bisa tumbuh menjadi besar dan berkembang biak. 

"Kami tidak berharap menjadi bantuan langsung tuntas (setelah bantuan ternak diterima langsung dijual)," sindirnya.

Dikemukakannya program HMS ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemprov NTB saat ini yang sedang merencanakan peningkatan populasi ternak sebanyak 6,5 % per tahun.

"Tentunya peningkatan populasi ini tidak bisa provinsi yang bekerja sendiri karena ujung tombaknya adalah penyuluh di kabupaten dan yang paling berperan adalah para peternak," ucapnya.

Ia menyebut populasi ternak di NTB saat ini 1.300 ribu ekor dan berada pada posisi 5 besar kelahiran ternak di Indonesia dan mendapatkan penghargaan dari pusat.
"Penghargaan ini adalah untuk peternak-peternak yang berjuang setengah mati dalam rangka meningkatkan populasi kita," ujarnya.

Selanjutnya peternak dibekali dengan upaya pengelolaan pakan yang baik dengan mengawetkan tanaman pakan dan dedaunan yang ada di sekitar lokasi peternakan. Hal itu dimaksudkan agar bobot ternak terus mengalami peningkatan baik di musim hujan maupun di musim kemarau.

Camat Sape Akbar juga menyambut dengan sangat positif kegiatan Bimtek tentang pengembangan peternakan yang diselenggarakan di Kabupaten Bima 
"Kalau tidak ada wakil kita di DPR RI, sangat sulit program-program seperti ini bisa kita dapatkan," ujarnya.

Dikatakan Camat, Kecamatan Sape memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ternak. Semoga dengan adanya Bimtek ini peternak mendapatkan pengetahuan tentang pengolahan limbah pertanian. 

Demikian juga pemanfaatan lamtoro untuk pakan ternak. Mudah-mudahan dengan Bimtek ini peternak mampu mengolah pakan  yang bergizi baik untuk ternak sehingga arahan pemerintah pengangkutan ternak dengan berat 350 kg akan tercapai," harapnya.

Terkait potensi pengembangan ternak di Sape, Camat berharap kepada Pemprov NTB agar memperhatikan kebutuhan peternak di Bima.
Program-program peternakan hendaknya juga dialokasikan ke Kabupaten Bima. Jangan sampai Bima dilupakan. Seperti Bang Rudi (HMS) selalu memberikan perhatiannya untuk Bima," kata Camat.

HMS menjelaskan bahwa Bimtek tersebut terselenggara atas kerja sama Kementerian Pertanian RI dengan Komisi IV DPR-RI dan BPTU-HPT Denpasar. Bimtek dilaksanakan sebagai upaya untuk mengedukasi penyuluh dan peternak dalam hal pengembangan peternakan.

"Harapannya untuk memberikan peningkatan kapasitas bagi para peternak," jelasnya.

Dikatakannya bantuan pemerintah untuk kelompok-kelompok ternak dalam bentuk UPPO (Unit Pengelolaan Pupuk Organik) maupun bantuan murni peternakan berupa sapi, kambing maupun unggas supaya dapat berkembang biak demi kesejahteraan masyatakat.

"Dengan adanya Bimtek ini harapannya setelah bantuan diterima bisa bermanfaat tidak langsung dibawa pulang tetapi setelah ternak melahirkan baru bisa dibawa pulang. Itu harapan pemerintah," pungkasnya. (Marlin).

No comments

Powered by Blogger.