Kembali, RSUD Bima Bikin Ulah Tolak Pasien dalam Kondisi Kritis

KOTA BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Kembali, Pelayanan RSUD Bima dikeluhkan masyarakat atas pelayanan kesehatan dan selalu saja mewarnai beranda sosial media. Dulu Fauzan Asal Kalampa Kecamatan Woha, Kali ini Kaharudin Warga Desa Roi yang diduga Infeksi pada hatinya dan Maq kronis tak dirawat. Mirisnya lagi, ada kamar kosong, dan telah mendapatkan rujukan dari Puskesmas tetap saja tak diterima RSUD Bima. 

Selama ini,  masalah krisis kantung daerah yang tiap hari menjadi keluhan. Dan kali ini, pihak RSUD Bima dinilai tak punya hati dengan menolak pasien dalam kondisi yang cukup parah.

Ota mengaku, pihaknya setelah mendapat Surat Rujukan dari Puskesmas Palibelo. Langsung mengantarkan pasien atas nama Kaharudin warga RT. 03/01, Desa Roi, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. 

Menurutnya, pasien yang mengalami infeksi pada hatinya dan diduga mengalami mag kronis ditolak saat tiba di ruang IGD RSUD Bima yang terletak Kecamatan Raba, Kota Bima, Jum'at, 6 Mei 2022 sekitar pukul 20:00 WITA.

"Kami sangat kecewa karena RSUD Bima yang masih merupakan milik Pemerintah Kabupaten Bima menolak warga hasil rujukan dari PKM Palibelo atau warga Kabupaten Bima sendiri. Alasan ditolaknya pasien karena tak ada ruangan lagi di RSUD Bima. Benar-benar tak punya hati nuraninya Rumah Sakit milik Pemkab Bima itu," ungkap Ota, malam ini.

Kata dia, sejujurnya yang membuat keluarga pasien sangat sedih dan sampai ada yang menangis. Begitu tiba di ruang IGD RSUD Bima, tanpa diperiksa terlebih dahulu karena merupakan pasien rujukan dari jauh. Pasien langsung ditolak dan kesannya diusir oleh petugas medis se tempat.

"Yang membuat kami pihak keluarga bersedih dan menangis dalam penolakan ini. Pasien bukannya diterima dan diperiksa dulu penyakitnya. Tapi secara mentah-mentah langsung ditolak. Sepertinya kami di usir di Rumah Sakit milik warga Kabupaten Bima itu," terangnya.

Ia menduga, mungkin pihak RSUD Bima hanya menerima pasien yang kaya saja. Tak mau menerima pasien tidak mampu seperti Kaharudin dari Desa Roi ini dengan alasan tak ada kamar. Padahal, di Rumah Sakit itu terlihat masih ada ruangan yang kosong. Tapi, alasan petugas, kamar tersebut sudah ada yang memesannya.

"Ada kamar yang kosong kami lihat. Tapi alasan petugas sudah ada yang pesan. Apa karena Pak Kaharudin dari warga yang tidak mampu hingga tak pantas mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Bima?," ungkapnya penuh tanya.

Dia mengaku, karena ditolak RSUD Bima, akhirnya pasien yang juga memiliki dua orang anak itu dilarikan di RS Muhammadiyah Bima. Setiba di sana, pasien disambut dengan ramah dan penuh senyuman oleh petugas.

"Kini pasien sudah diperiksa oleh dokter di RS Muhammadiyah Bima dan diagnosa memiliki infeksi pada hatinya. Malam ini pun pasien sudah di rawat inap di sana," tandasnya.

Pemerhati kebijakan yakni pembina dan Pendiri BIma Coruption Watch ( BCW) Usrah SH meminta Bupati Bima mencopot direktur RSUD Bima. Pasalnya, dianggap tak mampu melayani masyarakat kabupaten Bima dan terlalu banyak masalahnya selama ini. 

"Apabila Bupati Bima masih mempertahankan dia, dituding Bupati Bima tak peduli atas kesehatan masyarakat kabupaten Bima," ucapnya.

Sementara itu, manajemen RSUD Bima masih dikonfirmasi lebih lanjut terkait dugaan sikap tidak manusiawinya dengan kasar menolak pasien asal rujukan PKM Palibelo ini.(RED)

No comments

Powered by Blogger.