Sampah dan Botol Bir Berceceran Usai Kegiatan festival Tambora, Wagub Gagal Menjalankan Zero Waste


BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Gelaran Akbar tahunan Festival Pesona Tambora (FPT) sukses digelar. Event dengan tema "Dunia menyapa Tambora' dihelat di Sabana Doro Ncanga Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu NTB berhasil diselenggarakan. 

Memperingati meletusnya Gunung Tambora yang ke 207 ini berbagai event ditunjukkan. Sebut saja pertunjukan tarian tembe nggoli, pentas seni budaya, hingga dzikir bersama.

Dalam acara rutin tahunan ini dihadiri Gubernur NTB, Bupati Dompu, dan ribuan masyarakat berbagi daerah di NTB.

Penyelenggaraan letusan Gunung Tambora yang diselenggarakan sejak tahun 2005 ini. Para ahli menyebutkan sebagai "The Year without Summer" maksudnya tahun tanpa musim panas.

Dampak letusannya diakui melewati batas Benua Asia. Benua Amerika dan Eropa juga ikut merasakan betapa dahsyatnya letusan Gunung Tambora. Bahkan, dampaknya mampu mengubah iklim dunia.

Dibalik cerita menarik itu, FPT ke 207 kemarin meninggalkan cerita yang tak tidak pantas untuk ditiru. Pasalnya, event "Teka Tambora" kali ini menyisakan kesan buruk bagi sebagian masyarakat Bima dan Dompu NTB.

Tak sampai disitu, usai festival pesona Tambora digelar terlihat sampah dan botol minuman Keras (Miras) berserakan. Banyak pula warganet yang menyesalkan kondisi tersebut. Festival Pesona Tambora (FPT) seharusnya menyisakan cerita indah untuk masyarakat Indonesia khususnya NTB. Namun, berbeda dengan HUT Gunung Tambora yang ke 702 kali ini, ujar lelaki yang akrab disapa Raja Pesisir kepada media ini, Selasa (07/06). 

Kesen yang ditinggalkan usai kegiatan festival Tambora tersebut sangat bertolak belakang dengan program Zero Waste yang digaungkan oleh Wakil Gubernur, yang dimana sampah dan botol bir (Miras) berceceran usai kegiatan festival Tambora memperingati yang ke 207 tahun letusnya Gunung Tambora, Ucap Raja. 

Raja Pesisir menuding kegiatan festival Tambora tersebut dijadikan momen eforia oleh oknum tertentu yang dimana festival Tambora dijadikan acara minum "minuman keras" oleh oknum oknum tertentu, bebernya. 

Oleh karena itu, Raja Pesisir mengatakan bahwa Wakil Gubernur gagal merealisasikan program zero waste dan Wakil Gubernur juga harus memberikan tindakan tegas kepada panitia pelaksana kegiatan festival Tambora tersebut, tegasnya. 

Bercecerannya plastik dan bekas botol minuman keras (Botol Bir) menjadi pusat kritikan warganet. Menurutnya, kelakuan tak senonoh tersebut mencederai misi NTB Gemilang, katanya.(AlFAISaL)

No comments

Powered by Blogger.