KPM BPNT Dua Desa di Bolo, Tolak Belanja Barang di Distributor

BIMA,KabaroposisiNTB.Com__Pemerintah mulai menyalurkan  Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kamis (8/9/2022). Penyaluran BPNT beda dengan sebelumnya, kali ini dilakukan di  Kantor Pos sesuai wilayah masing - masing Kelompok Penerima Manfaat (KPM). 

Sesuai Juklak dan Juknisnya, bantuan yang bersumber dari pemerintah pusat itu harus digunakan sebaik - baiknya. Yakni dibelanjakan untuk kebutuhan sembako, seperti beras, mie instans, minyak goreng dan lainnya. 

Saat penyaluran BPNT di kantor Pos Sila, Jum'at  (9/9/2022) pagi. KPM BPNT asal Desa Darusalam dan Timu menolak membeli barang yang disediakan pihak di Distributor. Mereka beralasan akan membeli di Brilink di desa maisng - masing. 
"KPM BPNT asal Darusalam tidak mau belanja barang yang disediakan Distributor. Katanya mau belanja di Brilink yang ada di Darusalam," ujar BPD Desa Darusalam, Gunawan. 

Lanjut Gunawan, keinginan KPM BPNT membeli barang di Brilink atas kemauan sendiri. Bukan atas perintah saya selaku BPD, terkait hal itu saya tidak mau intervensi karena hak mereka. 
"KPM mau belanja di mana pun bukan urusan kita," ungkapnya. 

Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kabupaten Bima, Ida Gafar menyampaikan, selain penyaluran Bansos BPNT, pemerintah mulai salurkan Bansos Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BMM). Untuk hari Kamis (8/9/2022) kemarin jatah KPM asal Desa Sondosia dan Bontokape. 
"Hari Jum'at (9/9/2022) jatah KPM asal Desa Timu dan Darusalam. Yakni mulai pagi hingga selesai," ucap Ida Gafar. 

Sambungnya, untuk BPNT yang disalurkan jatah bulan September sebesar Rp. 200 ribu. Sedangkan BLT BBM sebesar Rp. 300 ribu. 
"Khusus BLT BBM, KPM dapat dua bulan. Untuk perbulannya KPM dapat sebesar Rp. 150 ribu," urainya. 

Terkait KPM BPNT dan BBM tolak membeli  barang yang disediakan pihak Distributor. Ia tidak mau berkomentar, karena tidak tahu dan bukan kewenangannya. 
"Kita hanya salurkan bantuan dan menyuruh belanjakan sesuai azas manfaat. Soal kehadiran pihak Distributor di Kantor Pos, no komen," tutupnya. 

Sementara pihak Distributor membenarkan KPM tidak mau belanja barang yang disediakannya. Terkait hal itu bukan masalah, karena tergantung keinginan KPM saja. 
"Kita paksa KPM harus belanja barang yang kita sediakan. Kalau mereka belanja bersyukur," singkat Distributor yang enggan disebut namanya. (Red)

No comments

Powered by Blogger.