Ady- Irfan Sentil Pupuk Langka-Mahal, Yandi-Ros Sebut Karena Penggunaan Berlebihan
BIMA, KABAROPOSISINTB. COM_ Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor urut 1, Ady-Irfan menyentil soal pupuk subsidi yang kerap langka dan mahal. Paslon nomor 2, M Putera Ferryandi-Rostiati (Yandi-Ros) tidak ada kelangkaan pupuk, yang ada penggunaan pupuk yang berlebihan.
"Dalam 10 tahun tahun terakhir ini, masyarakat terutama para petani dihadapkan dengan persoalan mahal dan langkanya pupuk," kata Ady, dalam debat terbuka Pemilihan Bupati (Pilbup) Bima 2023, di ballroom hotel Marina In, Kota Bima, Sabtu, (16/11/2024).
Ketua DPD PAN Kabupaten Bima ini menilai kelangkaan dan mahalnya pupuk di tingkat petani lantaran pemerintah yang abai dan tidak hadir dalam menjawab persoalan-persoalan yang terjadi.
"Yang pasti soal kelangkaan pupuk ini akan kami atensi. Kami pastikan ketersediaan pupuk tetap ada. Termasuk juga melakukan revitalisasi rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK)," ucap Ady.
Irfan menambahkan, kelangkaan pupuk menjadi persoalan yang dihadapi oleh para petani Kabupaten Bima selama ini. Ia menilai proses penyaluran yang dilakukan oleh distributor dan pengecer tidak berjalan sesuai aturan.
"Ini akan menjadi perhatian kami kedepan. Kami akan menindak tegas pengecer dan distributor pupuk nakal," katanya.
Sementara Yandi-Ros, mengklaim pupuk subsidi Kabupaten Bima tidak langka. Hanya saja penggunaan pupuk berlebihan. Misalnya satu hektar, bisa menggunakan pupuk yang berlebihan.
Disamping itu, Yandi-Ros mengaku pupuk kouta pupuk subsidi juga tidak hanya digunakan oleh para petani jagung, dan petani sawah. Namun digunakan juga oleh tambak ikan. Hal ini yang membuat pupuk dinilai langka.
"Ini yang akan dimaksimalkan kami kedepan, terutama pengawasan bersama aparat keamanan akan dimaksimalkan. Termasuk juga menambah kouta pupuk subsidi," kata Yandi.
Sebagai informasi, Pilbup Bima 2024 hanya diikuti dua paslon Ady Mahyudi-Irfan. Duet Cabup-Cawabup nomor urut 1 ini didukung oleh PAN dan PKS.(RED)
No comments