Pelayanan di Puskesmas Madapangga Dinilai Amburadul, Warga Tonda Ngamuk

foto: Saat Ahmad Yani Gamuk di PKM Madapangga.
Bima,KABAROPOSISINTB.Com--Pelayanan di Puskesmas Kecamatan Madapangga dinilai amburadul, warga Desa Tonda Ahmad Yani (35) mengamuk lantaran saat orang tuanya (H Abdul Majid, red) dirawat medis beberapa waktu lalu tidak dilayani sesuai prosedur. "Orang tua saya meninggal di Puskesmas Madapangga, pihak medis tidak menjalankan tugas sesuai amanat Undang - Undang," ujar Ahmad Yani di Puskesmas Madapangga, Rabu (26/8).

Kata Yani, sebelumnya orang tuanya masuk di ruangan UGD pada Senin siang (24/8) lalu. Saat itu dirinya meminta di tangani oleh dokter setempat, namun harapan itu pupus karena tidak ada dokter yang jaga. 
"Saya telpon beberapa kali supaya dokter setempat datang periksa. Tapi tak kunjung datang dengan alasan tidak jelas," tuturnya.

Ceritanya, satu jam setelah dihubungi melalui seluler, salah satu dokter umum datang dan menyarankan agar dirawat inap dulu sembari menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium.
"Yang sangat membuat jengkel, saat itu petugas  jaga melakukan konsultasi via seluler dengan dokter terkait keluhan orang tua saya," kesalnya.

Sambungnya, dua hari dirawat orang tuanya meninggal dunia di Puskesmas setempat. Sebagai manusia, dirinya menerima semua itu sebagai ujian dari Allah SWT.
"Ajal itu takdir, tapi petugas medis juga harus memberikan pelayanan yang terbaik," pintanya.

Pantauan wartawan, saat Ahmad Yani mengamuk, Kepala Puskesmas Madapangga sedang melakukan rapat di ruangannya dengan sejumlah pegawai setempat. Namun tidak diketahui substansi rapat saat itu.

Sementara, Kepala Puskesmas Eva Juniarti S.Km yang ditemui di ruangan kerjanya Rabu (26/8/20) tidak membantah bahwa saat itu memang tidak ada dokter yang stay di PKM.

Ia beralibi bahwa memang dokter yang ditelpon tersebut tidak masuk beberapa hari karna ada beberapa halangan. Sala satunya karna masih trauma dengan insiden beberapa hari lalu ada yang ngamuk-ngamuk hingga memecahkan kaca ruangan.

"Dokter yang bertugas tersebut memang tidak masuk karna beberapa alasan. Sala satunya masih trauma dengan insiden yang terjadi beberapa hari lalu," kata Kepala PKM Madapangga.

Meski dokter yang ditelpon tersebut tidak datang saat itu, namun ada dokter lain yang stay di PKM, sehingga pasien tersebut pun diminta untuk dirawat inap. "Ketika itu ada dokter umum yang stay, dan meminta pihak kelurga agar pasien dirawat inap," pungkasnya.(KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.