Banjir Adalah Bom Waktu Untuk Rakyat

MATARAM,KabaroposisiNTB.Com--Beragam bencana masih melanda Indonesia. Ketika seluruh masyarakat berjuang menghadapi pandemi Covid-19, justru bencana alam menjadi momok sejak awal Januari 2021. Situasi ini tentu membuat keadaan semakin sulit.

Bukan hanya ekonomi saja lumpuh karena covid 19. Rakyat di perhadapkan dengan bencana alam yang tak kalah ekstrem dari bencana sebelumnya. 

Alam merupakan ciptaan Tuhan yang wajib di kelola oleh manusia yang menempati nya terlebih negara yang mempunyai kewenangan penuh di sini. 

Bencana alam sering kali di responsif hujan cukup deras, sungai yang tak mampu mengakomodir derasnya air, sampah yang terhambat. 

Tapi banjir merupakan bom waktu bagi lingkungan hidup manusia serta isinya terlebih mereka yang menetap di lereng gunung, pinggir kali. 

Karena negara telah mengeksploitasi alam yang tak pernah melirik dampak nya terhadap lingkungan. 

Kerusakan hutan yang sengaja di desain oleh negara untuk kepentingan korporasi untuk menggarap semua isi alam menyebabkan banjir ini. 

Maka banjir ini bukan lah sebab tapi akibat dari pembiaraan pemerintah terhadap kerusakan hutan. 

DLHK mencatat luas kerusakan hutan mencapai 96 ribu ha. Tapi pemda hanya mampu merehabilitasi hutan hanya 3 ribu ha pertahunnya. ( Data Fitrah NTB).(RED,KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.