Kelangkaan Air Bersih Melanda, PDAM Macet, DPRD Dinilai Tutup Mata

foto: Syarif pemuda Madapangga.

BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Masalah air bersih menjadi problem bagi masyarakat Madapangga dan Bolo, khususnya masyarakat Desa Rade, bahkan aksi demo dan pemblokiran jalan dilakukan masyarakat setempat atas hal tersebut. Belum lagi sering macetnya perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik daerah yang sering ada kendala biaya. 

Akibat hal ini, Dua pemuda dari Bolo dan Madapangga menyoroti kinerja DPRD Dapil II dan Komisi II DPRD Kabupaten Bima. Salah satunya Syarif mengungkapkan air bersih menjadi kebutuhan pokok masyarakat, ini harus menjadi perhatian pemerintah baik itu lembaga eksekutif maupun legislatif," katanya. 

Dikatakannya, Dengan adanya reaksi masyarakat atas hal ini, lembaga Legislatif yang berada di Dapil II agar mampu melirik bukan hanya mendengar dan melihat saja akan tetapi diperjuangkan di lembaga Eksekutif bagaimana solusinya," ungkapnya. 

"Seperti nasib dialami PDAM perusahaan daerah yang akan terancam gagal beroperasi dengan kendala biaya. Masa hal ini hanya dianggap sepele anggota dewan, apalagi ketua DPRD dari dapil II," tuturnya. 

Disisi lain, DPRD asli madapangga yang ada seperti Duta Golkar, Gerindra, Dan PPP jangan pandang sebelah mata dong hal ini. "Apalagi aksi pemuda Rade kemarin berujung caos dan saling lapor walau islah. Ini dampak dari air bersih permintaan para pemuda," akurnya. 

Sambung Syarif, Persoalan ini harus menjadi perhatian DPRD kabupaten Bima lebih khususnya Komisi II untuk persoalan ini," pintanya.

foto: Ramadan, Pemuda Desa Timu Kecamatan Bolo.

Hal yang sama disampaikan Ramadan asal Timu kecamatan Bolo. Beberapa terakhir ini, PDAM sering macet dengan alasan penunggakan listrik, secara otomatis menghambat aktivitas masyarakat di kecamatan Bolo selaku pelanggannya guna mendapatkan air bersih," Tandasnya. 

"Tapi lagi lagi hal ini, hanya dipantau saja oleh pemerintah baik itu lembaga eksekutif maupun legislatif. Masa hajat hidup dan kepentingan orang banyak dibiarkan tak terurus," cetus Ramadan.

Ditegaskan Ramadan,saat ini banjir dimana mana, secara otomatis beberapa jaringan terputus dan rusak.sementara biaya prawatan nihil dari pemda. Ini harus menjadi perhatian dewan," ujarnya.

"Dirinya berharap hal ini menjadi PR utama bagi dewan baik itu anggota Dapil II dan komisi II," harapnya.(KO.O5)


No comments

Powered by Blogger.