Ada Apa Gubernur NTB Menjamin Tahanan Kasus Korupsi Bibit Jagung 2017?

MATARAM,KabaroposisiNTB.Com--(ANN) Kontroversial sikap Gubernur NTB tentang penangguhan penahanan salah seorang tersangka Kasus Korupsi Bibit Jagung tahun 2017 menuai kritikan sejumlah elemen masyarakat. 

Tindakan Gubernur NTB tertuang dalam pernyataan resmi humas Kejati NTB (selasa/20/04/21) yang termuat di beberapa Media Online (Antara News. com) 

Kali ini Ketua Serikat Tani Nelayan (STN) NTB saudara Irfan, S. Sos mengkritik tegas sikap Gubernur NTB tersebut, ditengah situasi bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi, wabah pandemi Covid19, dan kerugian akibat persoalan Kasus Korupsi, termasuk di Provinsi NTB, ucap Irfan Ketua STN NTB kepada media ini, Selasa (20/4/2021). 

Sebelumnya STN NTB mengkritik tentang kelalaian sikap tegas Gubernur NTB tentang maraknya kerusakan hutan di akibatkan beberapa faktor, salah salah satunya menjadi catatan Serikat Tani Nelayan NTB adalah ribuan ton proyek pengadaan benih jagung di NTB, dengan lahan kritis didalam kawasan hutan mencapai seluas 96.238,24 hektare dan Segelintir Orang /perusahaan (oligarki) yang mengantongi Ijin konsesi ribuan hektar di kawasan hutan, tuturnya. 

Belum pulih masyarakat Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu menghadapi bencana banjir bandang akhir-akhir ini, dan tidak dapat dipungkiri salah satu indikasi kerusakan hutan diakibatkan Program Pengadaan Bibit Jagung di NTB, sikap Gubernur NTB ini tidak patut di contohi, pertama Lalai dalam menjaga kelestarian hutan, yang kedua melindungi koruptor yang sudah jelas menjadi tersangka, kesalnya. 

Maka dengan tegas Ketua STN NTB mengkritik sikap Kepala Daerah NTB yang kontroversi akibat mengurus hal yang tidak patut di teladani, di bandingkan mengurus halal yang prisip yang sedang di hadapi oleh masyarakat NTB, tegasnya.(KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.