Diduga Mutasi Kepala SMA-SMK di Bima Ada Campur Tangan Partai, Benarkah?


Kabupaten Bima, KabaroposisiNTB.Com--Beberapa hari terakhir ini beberapa akun media sosial (Facebook) ramai-ramai berbicara terkait mutasi dan rotasi kepala sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan (SMA dan SMK) di Kabupaten Bima khususnya wilayah Kecamatan Sape yang dimana akun tersebut keberatan, dikarenakan kepala sekolah yang diangkat adalah bukan putra-putri terbaik Kecamatan Sape, dilansir dari akun Facebook Adi Supriadi Japong, Rabu (11/8). 

Seperti yang ditulis akun Facebook Adi Supriadi Japong mengatakan "Pak Gubernur jangan anggap enteng kami orang Sape-Lambu. Golongan untuk kepala dinas memang banyak yang belum memenuhi syarat, tapi untuk kepala sekolah ada banyak orang. Hebat sekali cara pandang dan berpikir Gubernur NTB yang menghadirkan orang Woha untuk jadi kepala sekolah di SMAN 3 Sape dan sekarang anda mau mengganti Kepala sekolah SMAN 1 Sape lagi dengan orang diluar Sape Lambu", tulis Adi Supriadi Japong di akun Facebooknya. 

Senada dengan pemilik akun Adi Supriadi Japong, akun Facebook Mone Sape yang mengatakan " Memaksakan melakukan rotasi dan mutasi di SMAN 1 Sape itu tindakan salah pak Gubernur, karena SMAN 1 Sape sudah nyaman hari ini. Kalau hanya mengindahkan rekomendasi partai yang hanya mementingkan keluarganya dan tidak mementingkan kepentingan sekolah yang sudah tertata rapi, karena kepemimpinan kepala sekolah hari ini itu fatal juga pak Gubernur. Ada indikasi calon bupati dan oknum kader salah satu partai yang melakukan jual beli jabatan kepala sekolah", tulis Mone Sape di status akun Facebooknya. 

Tidak berhenti disitu, pemilik akun Facebook Mone Sape menulis status di Facebook begini " DR. IRFAN JANGAN BERMAIN DENGAN NASIB PENDIDIKAN DI SAPE KARENA SMAN 1 SAPE HARI INI SUDAH NYAMAN DI MATA PUBLIK GURU MAUPUN SISWA, KALAU MEMAKSA KARENA KEPENTINGAN KELUARGAMU SAYA PASTIKAN BAPAK AKAN MEMPERTANGGUNG JAWABKAN KETOKOHAN MU AKAN RUSAK DIMATA PUBLIK, tulis akun Mone Sape di facebook yang di screenshot oleh pemilik akun Adi Supriadi Japong. 

Sementara itu, Dokter Irfan yang dikonfirmasi media ini lewat chat whatsapp mengatakan bahwa mutasi dan rotasi kepala sekolah SMA/SMK tidak ada kaitannya dengan kami, karena memiliki hak dan wewenang dalam melakukan mutasi dan rotasi tersebut adalah KCD, Dinas, BKD dan Gubernur bukan kewenangan teman pak Gubernur, ucap dokter Irfan lewat chat whatsapp saat dikonfirmasi media ini. 

"Saya nda tahu kenapa nama saya di bawa-bawa terkait mutasi kepsek hanya saya karena kenal pak gub, yang kenal pak gub itu ribuan orang bahkan jutaan orang, bukan saya saja", tegasnya. 

"Saya nda tahu arahannya ke siapa, lagi pula kita tidak harus menghabiskan energi untuk menanggapi opini orang, yang jelas pemerintah punya sistem yang mengatur dan mereka pedomani, tidak bisa kita intervensi semau kita", tuturnya.(KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.