Dorong Puluhan UMKM “Naik Kelas” Disnakertrans NTB Gencar Melakukan Pelatihan Produktivitas

MATARAM,KabaroposisiNTB.Com--Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB terus melakukan pendampingan dan pelatihan peningkatan produktivitas kepada pelaku Usaha lokal. Tujuannya adalah untuk mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi NTB ini naik kelas. Dengan begitu, diharapkan akan berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja.

Ikhtiar untuk UMKM naik kelas ini gencar  dilakukan. Teranyar adalah fasilitasi Pelatihan Peningkatan Produktifitas kepada 50 UMKM dari berbagai sektor bisnis di Pulau Lombok. Diantaranya UMKM pangan olahan, produk-produk kerajinan seperti tenun, dan mutiara. Pelatihan dilaksanakan selama lima hari, sejak Senin (13/9-2021) di Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Provinsi NTB di Mataram.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos,MH mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan ini adalah upaya mendorong    perusahaan UMKM, agar mampu berkembang dan menjadi garda terdepan dalam mensuplay kebutuhan pasar meski ditengah pandemi Covid-19 ini.

“Kita tingkatkan skill dan budaya kerjanya, manajemen usahanya, kualitas produknya. Produktivitas UMKM ini harus terus ditingkatkan meski ditengah Covid-19,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini, Selasa (14/9). 

Penguatan manajemen usaha sebagai salah satu bagian dari materi pelatihan yang diselenggarakan ini, menurut kepala dinas, hal tersebut sangat penting. Karena sering dijumpai pengelolaan usaha yang dilakukan UMKM masih bersifat tradisional.

Contohnya, pengembangan modal usaha dicampur dengan pembiayaan kebutuhan rumah tangga. Padahal, manajemen usaha dan manajemen rumah tangga adalah hal beda.

“Modal usahanya kadang-kadang digunakan untuk membeli kebutuhan dapur. Padahal harus dipisahkan, antara bisnis dan rumah tangga,” paparnya.

Pembekalan lain yang ditingkatkan kepada UMKM yang dilatih adalah pengembangan jaringan usaha/pemasaran. Disnakertrans NTB mendatangkan instruktur yang berkompeten dibidangnya. Termasuk materi yang diberikan adalah branding produk dan usaha.

“Branding produk ini diberikan karena rata-rata UMKM ini sudah terbentuk dan memiliki produk. nah sekarang, bagaimana produk ini bisa dipasarkan nanti, UMKM diajari dan didampingi dari sisi manajemen usahanya,” imbuh kepala dinas.

Harapannya, melalui dorongan kegiatan-kegiatan seperti ini, UMKM diharapkan meningkat. Baik dari sisi kualitas produk, branding, dan manajemen usaha. Jika harapan tersebut tercapai, otomatis UMKM akan membutuhkan tambahan tenaga kerja atau mampu membuka lapangan usaha baru yang menyerap lebih banyak tenaga kerja.(KO.O3)

No comments

Powered by Blogger.