Kebudayaan Luar Kian Mengikis Identitas Nasional

Opini oleh Nurul Istiqamah PGSD Universitas Muhammadiyah Malang.

Malang,KabaroposisiNTB.Com--Identitas merupakan ciri khas dari suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain. Salah satu ciri khas Indonesia adalah kebudayaan. Namun, akibat arus globalisasi banyak penduduk Indonesia yang melupakan budayanya sendiri, terutama di kalangan remaja. Gaya hidup dan cara berpakaian yang kebarat-baratan merupakan salah satu contoh dampak globalisasi yang mengakibatkan hilangnya identitas nasional Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai pemuda Indonesia harus mempertahankan identitas negara kita terutama kebudayaan jangan biarkan budaya luar menguasai negara kita.

Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dengan suatu ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan bangsa lain. Identitas nasional bangsa Indonesia adalah Identitas yang bersumber dari nilai luhur Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Identitas nasional menjadi masalah yang serius di Indonesia tercinta ini terutama dalam dunia Pendidikan Indonesia.Bangsa Indonesia yang seharusnya memiliki ciri khas dan jati diri sendiri semakin lama semakin terkikis karena perkembangan jaman maupun pengaruh dari budaya asing. Rakyat Indonesia seakan tidak bangga dengan bangsanya sendiri. Contohnya, pemakaian produk – produk, masyarakat lebih senang membeli produk dari brand luar negeri dan masyarakat Indonesia lebih senang mendatangi destinasi wisata yang ada di luar negeri padahal destinasi wisata yang ada di Indonesia tak kalah bagus (Iwan irawan, 2020)

Arus globalisasi begitu cepat merasuk kedalam masyarakat terutama di kalangan muda, Pengaruh globalisasi terhadap anak muda begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat sebagian anak muda meniru budaya barat, kalau tidak cermat dan waspada dikhawatirkan akan berdampak pada kepribadian diri sebagai bangsa indonesia. Pengaruh ini dapat kita lihat adanya gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari yaitu dari cara berpakaian anak sekolah / generasi muda yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan, dan itu bisa memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan atau di tutup, padahal cara berpakaian tersebut tidak mencerminkan kebudayaan kita dan juga gaya rambut yang di ubah-ubah / dicat beraneka warna,ada yang putih, merah, coklat dan lain-lain.

Era globalisasi ditandai dengan adanya perkembangan teknologi, telekomunikasi, dan transportasi, sejak awal abad ke-20. Globalisasi memberikan kemudahan bagi manusia di dunia untuk berinteraksi dan perlahan menghilangkan perbedaan yang membatasi mereka. Menurut Gannon, globalisasi merujuk pada meningkatnya ketergantungan antara pemerintah, perusahaan bisnis, organisasi nirlaba, dan penduduk secara individu (Samovar et a., 2010).

Salah satu faktor penyebab globalisasi tidak terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping faktor penyebab tentunya ada dampak yakni mempermudah budaya asing untuk masuk ke dalam suatu negara. Namun tidak semua budaya asing yang masuk ditafsirkan dengan dampak negatif suatu negara. Budaya asing yang masuk akan membawa dampak positif jika suatu negara mampu bertahan dengan landasan dasar kehidupannya. 

Harapan besarnya pada generasi muda yang dapat bertanggung jawab menjaga warisan bangsa. Dukungan berbagai pihak utamanya pemerintah menjadi harapan besar pemuda dalam memaksimalkan tanggung jawabnya terhadap budaya sebagai satu identitas bangsa.Pada dasarnya tidaklah mudah menentukan konsepsi kriteria budaya bangsa Indonesia. Keberadaan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa dan pancasila sebagai ideologinya, tidaklah cukup memperbincangkan kebudayaan Indonesia. Maknanya sangatlah luas namun bukan berarti menerima dengan mudah semua lintas budaya luar yang masuk ke negara Indonesia.

Pancasila menguatkan pemahaman bangsa dalam memperlakukan kearifan lokal serta merespon kearifan non lokal. Walaupun pada tataran implementatif masih jauh dari harapan karena kurangnya pemahaman terhadap semboyan yang dibalik semboyan tersebut ada dinding dasar yang tidak dapat diterjang dan harus dipatuhi yakni pancasila. Wajar sekali jika fenomena ketidakpuasan atau ketidakmampuan memahami nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila sebagai ideologi. Hal ini merupakan proses menuju bangsa yang maju karena selalu berdialektika dalam berfikir dan bertindak. 

Budaya dan globalisasi memang tidak dapat dipisahkan, karena keduanya selalu berkaitan. Selain itu, arus budaya globalisasi yang tak terbendung, ditentang bahkan ditolak karena telah mengakar mendalam pada pola pikir masyarakat sosial. Tantangan terbesarnya terbentuknya masyarakat konsumtif baik dari segi style atau gaya hidup. Oleh karenanya yang seharusnya dilakukan bagaimana cara untuk memanfaatkan kehadiran globalisasi dengan kemampuan pola pikir masyarakat yang mampu mempengaruhinya.

Suatu kebanggan tersendiri bagi negara yang dapat mempertahankan kebudayaannya. Salah satunya adalah negara Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku dan budaya sebagai aset kekayaan negara. Namun disisi lain, keanekaragaman tersebut mengundang tantangan besar. Tantangannya adalah kemampuan bangsa mempertahankan budaya lokal agar tetap berdiri tegak dan berkelanjutan serta tidak diklaim negara orang.

Keller (2006) menyatakan dalam penelitiannya bahwa uadanya penguatan nilai-nilai tradisional dan lokal yang menjadi identitas dan perekat. Apabila suatu masyarakat mampu memegang teguh nilai tersebut, masyarakat tersebut tidak akan tergusur oleh dampak globalisasi. Namun di lain pihak, Maftuh (2008) menyatakan bahwa pada saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan terhadap penerapan dan implementasi nilai-nilai pancasila. Padahal Pancasila merupakan nilai dan ideologi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia.

Oleh karna itu kita harus menyadari bahwa kita sebagai bangsa indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang harus di pertahankan dan menjadi ciri dari bangsa Indonesia, dan kita harus bangga menjadi bagian dari tanah air kita “Indonesia” dankita sebagai pemuda Indonesia harus mempertahankan identitas negara kita terutama kebudayaan jangan biarkan budaya luar menguasai negara kita.(RED)


No comments

Powered by Blogger.