Diduga Pencairan Anggaran PKBM, Dinas Dikbudpora Kecipratan

Bima,KABAROPOSISINTB.Com--Di duga pencairan dana Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di daerah Kabupaten Bima,NTB,ada kebagian jatah Dinas Dikbudpora.Hal ini, belajar dari data penerima anggaran selama tahap I,II dan III tahun 2021 ini. Demikian disampaikan Direktur BCW Usrah SH,Rabu (12/1).

Beberapa kajian kita,proses pencairannya itu ada keterlibatan pihak dinas walaupun selalu jajaran pendidikan kabupaten Bima mensosialisasikan pihaknya tak akan mempersulit dan selalu mengikuti aturan baik di pemberitaan media dan penyampaian kepada jajaran PKBM selama ini. 

"Menyikapi persoalan yang muncul, seperti adanya pelaporan oleh jajaran dinas ke Mapolsek Woha ada pemeriksaan diduga ada kehilangan data.Keesokan harinya, kasi PAUDNI kena mutasi yakni H.Jaharudin," tutur Usrah alias Andre. 

Baru-baru ini,Ada pemberitaan oknum LSM dan Wartawan memeras PKBM untuk kebersamaan dalilnya.Konon pantauan kita di dunia Maya salah satu PKBM di Desa Tambe pasca dikonfrontir awak wartawan mengaku itu kebersamaan atas permintaan dana senilai Rp1,5 juta. 

"Menariknya,oknum pemilik media itu usai dilaporkan persatuan wartawan Bolo dan Madapangga (PWBM), wartawan itu mengaku tak ada oknum wartawan semua LSM,"cerita Usrah. 

Anehnya lagi,melalui pemberitaan Media itu sendiri sumber yang diberitakan menyangka adanya pungutan biaya.Apakah medianya yang salah atau memang PKBM takut, atau diduga itu PKBM titipan saja," tutur Usrah.

Kata dia,kenapa peristiwa ini terjadi. Kalau tak ada instruksi, dari mana keberanian seseorang menagih uang negara seperti itu kalau ngga ada kesepakatan," katanya. 

"Dari beberapa fenomena diatas, pengiat LSM dan pemerhati kebijakan pemerintah ini menduga kuat pihak Dinas mengatur ini," tuding Andre.

Hal senada disampaikan Syamsul Rizal pemuda desa Bolo pegiat LSM juga, patut diduga ada keterlibatan pihak dinas atas penetapan PKBM penerima anggaran puluhan hingga ratusan juta rupiah itu. 

"Disisi lain, Warga Belajar(WB) pada setiap PKBM itu tak sesuai bahkan tak ada sama sekali tapi anggarannya diterima.Inikan aneh, kalau dibuka kembali ini praktek lama kok bukan baru," imbuhnya. 

Syamsul Rizal menegaskan,dugaan keterlibatan pihak dinas Dikbudpora Kabupaten Bima diduga kuat atas hal in.

Hingga berita ini diturunkan, pihak dinas belum bisa dikonfirmasi atas hal ini.(Red,Ko.O1)


No comments

Powered by Blogger.