M Firdaus : Minta CV Rahmawati Copot Pegawai diduga pembuat Kegaduhan

Keterangan Foto: M. Firdaus Selaku Pemilik UD M. Firdaus.

Bima,KabaroposisiNTB.Com--Terkait dugaan UD. M. Firdaus menjual Pupuk Diatas HET itu tidak benar, Kami menjual Pupuk sesuai dengan kesepakatan bersama dengan masyarakat Desa Lewintana dan Dugaan jual Pupuk 10 Sak diluar seperti dilansir media ini sebelumnya itu juga tidak Benar. Hal ini disampaikan oleh M. Firdaus Abdullah selaku Pemilik UD M. Firdaus.

Awal mula muncul isu jual pupuk diatas HET itu, diduga kuat salah satu pengawai distributor Pupuk berinisial DD datang minta pupuk satu Ton," ungkapan Firdaus, Sabtu (16/4/22).

"Merasa kecewa atas hal itu, Ia mendapatkan warga dari Desa Bontokape yang meminta satu Sak untuk kebutuhannya. Pasalnya, Jatah mereka belum didistribusikan pihak Distributor, makanya teman dia meminta bantuan Kepadanya," ucap Firdaus. 

Ditengah perjalanan warga Rasa Ngaro (Bontokape) tersebut ketauan oleh oknum DD yang bekerja pada salah satu Distributor," terangnya.

"Selain diduga karena kecewa atas permintaannya, Kami menuding Oknum DD itu adalah otak kegaduhan atas isu jual pupuk diatas HET," sambung Firdaus.

Dikatakannya, Ndak mungkin kita kasih, untuk petani Desa Lewintana aja ndak cukup untuk kebutuhannya apalagi buat orang diluar.

"Diakuinya kemarin saya hanya sisakan 1 sak untuk dipakai sendiri buat pupuk padi. Lebih lanjutnya, ada teman saya dari Rasa Nggaro minta pupuk 1 Sak dan beliau juga ada lahannya disini. Awalnya saya tidak mau kasih karena memang mau dipakai sendiri untuk pupuk padi sendiri.

"Karena perasaan sama beliau akhirnya saya kasih ke beliau dengan harga Rp.150 ribu dan dia terima dirumahnya," cerita Firdaus.

Lanjut ceritanya, memang pada saat pupuk di antar ke tempatnya beliau di lihat oleh DD dan DD mempertanyakan kepada teman saya berapa harga pupuk yang kamu beli ini. Lalu teman saya menjawab, "saya membeli dengan Harga Rp.150 Ribu".

Selain itu, Ia menuduh kita menjual Pupuk sebesar 10 sak ke orang yang bukan masuk ke E-RDKK dan itu langsung kita bantah karena memang orang yang kita kasih tersebut adalah orang yang memiliki lahan di Desa Lewintana.

"Dia berharap jangan menuduh dan menjolimi kami dengan cara yang bukan-bukan seperti ini karena ini merusak nama baik kami, dan kepada distributor memberikan SP1 atas pegawainya yang diduga pemicu kegaduhan demi kepentingan pribadinya," Pintanya.(Ramadhan)

No comments

Powered by Blogger.