MILAD ke IX, IMTAM Deklarasi Kabupaten Tambora

Kegiatan Foto: Milad IMTAM ke-IX.

Mataram,KabaroposisiNTB.Com--Panitia pelaksana Milad Ikatan Mahasiswa Tambora Mataram (IMTAM) Mengadakan kegiatan milad untuk mengenang kembali hari lahirnya Ikatan Mahasiswa Tambora Mataram yang ke IX dan di sertai dengan dialog publik yang bertemakan, “Perlukah Kabupaten Tambora Di Deklarasikan”. Di aula terbuka Taman budaya (TB) Dengan tujuan untuk memperluas wacana terkait dengan akan deklarasinya kabupaten Tambora. Kamis. (14/04). 

Ikatan mahasiswa Tambora Mataram (IMTAM). Didirikan oleh kuswadin, Urip, Irma, Yati dan Pepen. Pada tanggal 14 April 2014. Yang memiliki tujuan merangkul, merawat dan mendidik yang di dirahmati Allah SWT. Sebuah wadah yang menghimpun mahasiswa kecamatan Tambora yang melanjutkan studinya di perguruan tinggi di kota Mataram, 

Dalam kegiatan yang di adakan oleh ikatan mahasiswa tambora Mataram pada hari kamis malam Jum’at yaitu milad imtam dan sekaligus dengan dialog publik Saudara DEDI SETIAWAN selaku ketua panitia pelaksana menyampaikan laporannya bahwasanya di lihat dari berbagai aspek Tambora sangat di perlukan sekali untuk di jadikan sebagai kabupaten.

“Adapun tema yang kami angkat yaitu Perlukah kabupaten Tambora Di Deklarasikan, dilihat dari berbagai aspek kehidupan masyarakat Tambora sangat memerlukan sistem pemerintahan kedepannya di kecamatan Tambora dan dari sisi sentral administrasi yang sangat jauh masyarakat Tambora harus pergi ke kabupaten Bima dan melewati Dompu untuk membuat KTP, Akta kelahiran dan lain-lain selain dari itu kita juga melihat dari segi historis nya atau sejarah bahwa Tambora lebih dulu ada Di bandingkan Biman, Nah di lihat dari berbagai aspek tersebut Kabupaten Tambora sangat di perlukan untuk di deklarasikan dan layak untuk dijadikan sebagai kabupaten Tambora dan akhir kata dari saya Save Kabupaten Tambora. “tuturnya

Disisi lain Pimpinan Umum Ikatan Mahasiswa Tambora Mataram (IMTAM) M. Rohul Akbar dalam sambutannya iyah menyampaikan historis perkembangan IMTAM dari jaman ke jaman. “Di lihat dari historis IMTAM ini dulunya hanya sebuah organisasi yang kecil dan beranggotakan hanya beberapa orang saja dan dari jaman ke jaman anggotanya semakin bertambah sehingga kualitas kader nya pun semakin meningkat dan selalu aktif dalam berbagai hal dan tampil di depan panggung-panggung besar dan bahkan sekarang IMTAM Dengan kadernya sedang melakukan konsulidasi dan Membentuk Kabupaten Tambora. “Bebernya M. Rohul Akbar

M. Kadafi juga menegaskan dalam kata sambutannya bahwasanya Tambora lebih dulu ada di bandingkan Bima dan jikalau Tambora tidak di deklarasikan maka Tambora bukan bima.
“Dalam keadaan kecamatan Tambora saat ini sangat di kenal sebagai daerah buang dari sudut pandang kebutuhan ekonomi maupun administrasi, saya lihat juga di sisi eksekutifnya dari tahun ke-tahun orang diluar dari tanah Tambora yang memimpin. Selain dari itu kita lihat dari historis Tambora, lebih dulu ada Tambora dari pada kab. Bima jadi kesimpulan yang saya sampaikan pada malam hari ini, jikalau Tambora tidak disegerakan mendeklarasikan kabupaten Tambora maka saya pastikan Tambora bukan Bima.”Tegasnya

Di samping itu IRWAN SAPUTRA Selaku ketua Ikatan Mahasiswa Bima (IMBI) Mataram sangat mendukung penuh akan deklarasinya kabupaten Tambora.

“Tema yang di angkat oleh teman-teman Tambora ini adalah salah satu teropong bagaimana kemajuan Tambora kedepan dalam melihat beberapa SDM dan SDA yang dimiliki oleh kecamatan Tambora maka di kemudian hari ini dalam kegiatan penyatuan konsepsi pikiran mampu melahirkan beberapa hal yang di harapkan oleh teman-teman Tambora termasuk dalam hal deklarasikan kabupaten Tambora maka pastinya konsep dan pikiran sudah di siapkan dalam menjawab kebutuhan Tambora dan salah satunya di bagian administrasi itu yang mendasar yang kita secara bersama maka kemudian melalui dialog milad imtam yang ke IX pada hari ini mampu melahirkan kader-kader yang militansi yang banyak memberikan kontribusi penuh terhadap kecematan Tambora kedepannya dan lebih baik, maka perlu sekiranya kita mengetahui secara bersama sumber daya alam yang di miliki oleh tambora sangat menopang ekonomi daerah dalam artinya sampai sekarang keterlibatan pemerintah daerah terhadap kecamatan Tambora sama sekali gak pernah di lirik maka kemudian hari ini dari beberapa pikiran mahasiswa Tambora untuk menjadikan kabupaten Tambora, akhir kata dari saya tetap saling menjaga dan semoga apa yang di harapkan oleh teman-teman Tambora akan terjawabkan dan saya mendukung penuh deklarasi kabupaten Tambora. “Ujarnya

Disisi lain, hadir juga dalam sambutan julhaf Riansyah selaku pembina ikatan mahasiswa Tambora Mataram (IMTAM). Bahwa, di momentum milad IMTAM ke IX, merupakan refleksi sejarah masa kebangkitan generasi IMTAM.

“Lewat tulisan saya di beberapa hari yang lalu di media kabar Tambora, tentang refleksi dari masa ke masa kebangkitan generasi IMTAM. Sejak tahun 2014 lalu lokomotif terciptanya IMTAM oleh lima orang tokoh diantaranya, kuswadin, Urip, Yati, Irma dan Pepen. Ada banyak tantangan yang kemudian di hadapi oleh kami di internal IMTAM karena minimnya kader. Sehingga sejak akhir tahun 2019, menajdi pembina di IMTAM sampai 2022, hanya semangat besarlqh untuk menghantarkan IMTAM sampai pada masa kebangkitan kader IMTAM. Ungkapnya

Kemudian lanjut pemuda yang kerap di disapa julhaf ini menyampaikan bahwa Tambora keluar dari Bima.
“Tambora harus keluar dari Bima dan membentuk kabupaten Tambora. Karena Tambora memiliki nilai tersendiri dari segi budaya, sumber daya alam (SDA). Dan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu wacana deklarasi kabupaten Tambora adalah cara terbaik untuk mengubah stigma murahan yang mengatakan bahwa Tambora merupakan daerah buangan, sementara gunung Tambora adalah taman Nasional. “Pungkasnya

Ada yang menarik dari perayaan milad IMTAM ke IX, pasalnya di rangkaian dengan DIALOG PUBLIK. Yang menahdirkan Narasumber I mewakili kepala Kesbangpol NTB, (Lalu Abdul Wahid S.H., M.H). yang membahas tentang strategi politik pemekaran kabupaten Tambora. Rekomendasi dari tokoh politik merupakan bagian dari kepentingan masyarakat untuk memiliki hak yang sama dalam pembentukan kabupaten Tambora.
Dan narasumber ke II (Paox Iben Mudhaffar). Penulis novel Tambora 1815. Tinjauan historis dan ekspedisi ideologi kerajaan Tambora. Perjalanan nanar kerajaan Tambora sebelum meletusnya gunung Tambora, tentunya jauh sebelum adanya peradaban Bima, Tambora sudah lama ada. Lantas mengapa lebih dulu Bima yang di deklarasikan sebagai kabupaten, sementara Tambora masih terkungkung dibawah kekuasaan bupati Bima.

Narasumber ke III (Abdul Hasan S.H., M H) alumni mahasiswa Pascasarjana Fakultas Hukum universitas Mataram. Yang membahas kedudukan dan kepastian hukum pemekaran kabupaten Tambora. Berdasarkan UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemekaran harus memenuhi Geografi, Demografi, Keamanan, Sosial politik, adat istiadat, dan tradisi, Potensi ekonomi,Keuangan daerah, Kemampuan penyelenggaran pemerintahan, aga bisa di pertimbangkan dalam uji kelayakan suatu daerah yang ingin di mekarkan.

Diakhir diskusi Dari tiga narasumber sama-sama sepakat untuk mendukung penuh deklarasi kabupaten Tambora, sebagai harapan besar dari masyarakat Tambora tentunya akan men jadi kekuatan besar ketika beberapa tokoh memiliki kesepaktan yang sama untuk kabupaten Tambora.(Adi Alfaisal)

No comments

Powered by Blogger.