Personil Polres Bima Buru dua Pelaku Penganiayaan di Desa Nisa

Keterangan foto: Kasi Humas Polres Bima Iptu Adib Widayaka.

BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Sejumlah personil Polres Bima Polda NTB, secara intensif masih memburu terduga pelaku penganiayaan dengan menggunakan anak panah yang berlangsung di ujung Timur Desa Nisa tepatnya di jalan lintas Nisa-Cenggu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, pada Minggu (24/4/22) malam tadi sekitar Pukul 22.30 Wita.

Kedua terduga pelaku yang masih berstatus pelajar tersebut, masing-masing berinisial IM alias Fega (L/17), dan LT (L/15).

“Keduanya warga Desa Nisa Kecamatan Woha Kabupaten Bima,” ungkap Kapolres Bima, AKBP Heru Sasongko, S.I.K, lewat Kasi Humas, Iptu Adib Widayaka.

Lebih lanjut, Kapolres menegaskan, pihaknya mengupayakan kedua pelaku ini dapat diamankan secepatnya untuk diproses lebih lanjut dan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Adapun korban penusukan anak panah oleh kedua pelaku, merupakan seorang pelajar asal Desa Renda Kecamatan Belo, berinisial IMP (L/16).

Sementara kronologisnya, dituturkan Adib, kejadian berawal saat korban mengantar  temannya, ND (P/17) ke Desa Nisa.

Nahasnya, saat Sepeda Motor yang dikendarai korban melintas dan masuk di gang menuju rumah ND, tiba-tiba dihadang pelaku LT.

“Sehingga korban berhenti,” tukas Adib.

Pada saat korban berhenti, lanjutnya, LT langsung memukul korban sembari berteriak memanggil teman-temannya, yang mengeroyok dan menusuk korban dengan anak panah.

Akibatnya, korban mengalami luka tusuk di pinggang kirinya.

Polisi yang tiba di TKP, langsung melarikan korban yang masih ditancapi anak panah tersebut ke Puskesmas Woha untuk dilakukan tindakan medis.

 “Selanjutnya korban dirujuk ke RSUD Bima,” tutur Adib mengimbuhkan.

Tanpa buang waktu, usai melarikan korban ke PKM Woha dan mengamankan Barang Bukti panah, polisi langsung mengudak keberadaan pelaku.

 Meski belum dipastikan, namun dugaan sementara motif kasus penganiayaan tersebut akibat dendam lama.

 “Dugaan sementara, motif para pelaku melakukan pengeroyokan dan atau penganiayaan terhadap korban, karena dendam lama. Mengingat korban merupakan salah satu dari kelompok geng yang berasal dari Desa Renda yang pernah bermasalah dengan para pelaku,” terang Adib menutup rilisnya.(RED,KO.O1)

No comments

Powered by Blogger.