Diduga Pelayanan Dengan Tangan Besi, GMNI Gedor RSUD Sondosia
BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Adanya pelayanan RSUD Sondosia dengan sistem tangan besi seperti premanisme terhadap pasien, akhirnya mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Bima, mengedor Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sondosia, pada Kamis (12/05/2022) yang dimulai sekitar pukul 09: 00 WITA.
Kata Korlap I Abdul Najib, Aksi demo ini kami lakukan adanya tindakan salah seorang pegawai di RSUD Sondosia yang berinisial N yang melakukan tindakan "premanisme" terhadap korban Deden," ungkapnya saat orasi.
"Karena dinilai telah melakukan diskriminasi dan tindakan represif terhadap pasien maupun keluarga pasien," ucapnya.
Lanjut Deden, Kami menuntut pemberhentian secara tidak terhormat dari Pegawai Tidak Tetap (PTT) terhadap N. "Saya minta saudara N dipecat dari PTT. Karena dinilai telah melanggar aturan yang ditetapkan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Sondosia yaitu meningkatkan pelayanan terhadap pasien," jelas Deden dalam orasinya juga.
Seharusnya, kata Deden, pihak RSUD Sondosia memberikan aktifitas pelayanan yang produktif dan anti kekerasan terhadap seluruh pasien. "Kami tidak menginginkan adanya sistim pelayanan yang premanisme seperti yang dilakukan oleh saudara N,"terangnya.
Aspirasi lainnya, lanjut Korlap 2 Irma, pihaknya meminta hadirkan Kepala Dikes dan Sekda Kabupaten Bima. Kepada Pemerintah Daerah (Pemda) mengevaluasi kinerja pihak RSUD Sondosia, menjadikan RSUD Sondosia sebagai RS rujukan Provinsi dan memperjelas akreditasi RSUD untuk kemaslahatan warga Kabupaten Bima.
Adapun tuntutan semuanya yakni jelas Irma, pemberhentian secara tidak terhormat kepada Noval (PTT RSUD persiapan kabupaten Bima), Stop diskriminasi dan Tindakan represif terhadap pasien maupun keluarganya, Berikan aktivitas pelayanan Produktif terhadap pasien, Hadirkan pihak direktur RS dan bertanggungjawab atas insiden tindakan Kriminalitas, Hadirkan Dukes dan Sekda serta diharapkan kepada Pemda Bima mengevaluasi kinerja RSUD kabupaten Bima.
"Itulah beberapa permintaan pihaknya dan jika tidak diindahkan, maka kami akan melakukan aksi besar- besaran,"ancamnya.
Sementara Kasi Hukum dan Humas RSUD Sondosia,Anwar SH, yang dikonfirmasi pada wartawan mengatakan, terkait dengan inisial N tersebut, kita akan rapatkan dulu dengan pihak RSUD Sondosia. "Karena pak Direktur sedang berada di luar daerah,"jawabnya.
Masalah tuntutan lainnya, kata yang biasa disapa Tris itu mengatakan, itukan urusan Pemda, tidak ada urusan kita di sini,"timpalnya pada Kamis kemarin.(RAMADHAN)
No comments