Demi Uang, Dinaskeswan Sumbawa Halangi dan Persulit Pembeli Hewan

SUMBAWA,KabaroposisiNTB.Com---Naas menimpa Subagio masyarakat Asal kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima yang membeli Hewan di Kabupaten Sumbawa ditengah perjalanan dihalangi Pos UPT Dinas peternakan dan kesehatan hewan Empang dengan pungutan diatas aturan dan berdalih malam tak akan dikeluarkan surat jalan. Hal ini disampaikan Subagio, Melalui via WhatsAppnya pada media ini, pada Senin (13/6). 

Subagio mengatakan sesuai dengan pembelian dengan pemilik dirinya dilengkapi semua surat keabsahan jual beli awalnya sebelum kembali ke Bima malam hari," tuturnya. 

"Akan tetapi kata dia, ditengah perjalanan pihaknya ketika melewati pos UPT Dinas Peternakan Empang dihalangi serta terlihat seakan akan pihaknya dipersulit," inikan aneh ucapnya.

Sambung Subagio, Ah ternyata para Petugas Dinaskeswan Empang Kabupaten Sumbawa meminta pungutan uang kepada saya sebaiknya Rp.150 Ribu Perekor. Disisi Lain, Ia membawa sapi sebanyak 6 ekor dan uang saya sebanyak Rp. 900 Ribu," ungkapan Subagio saat diwawancarai oleh awak media ini melalui Via selulernya.

Lanjut Subagio, pembayaran uang Rp.900 ribu tersebut tidak di berikan kwitansi pembayaran, kalau itu sesuai dengan aturan kenapa tidak diberikan secara administrasi yang jelas.

"Kalau pun aturan itu jelas, jangan hanya sapi saja dong, barang lain pun yang perjualbelikan juga harus di tahan, ini namanya tidak profesional," terangnya.

"Saya menduga itu sudah melakukan pemungutan liar terhadap saya," ujarnya.

Subagio meminta kepada Dinas Peternakan dan kesehatan hewan Sumbawa agar memberhentikan kepala UPT Empang dan pegawai yang bertugas tadi malam.

"Apabila Kadis tidak segera memberikan Pegawai tersebut, maka kami meminta Kepada Bupati kabupaten sumbawa memberhentikan Kepala dinas terkait," tegasnya.

Sementara, Surya Ghempar, Adik Kandungnya Subagio meminta Aparat Penegak hukum (Kapolres kabupaten Sumbawa dan Kapolda NTB) untuk melakukan penyelidikan terdugaan pemungutan liar terhadap Kakak kandung saya yang dilakukan oleh oknum Pengawai yang bertugas Dinaskeswan Empang.

"Saya tidak terima diperlakukan seperti oleh oknum pegawai Disnakeswan Kabupaten Sumbawa kerena merugikan keluarga saya dan kakak kadung saya adalah Korban," ucap Surya Ghempar.

Ditambahkannya, Kakak kandungnya rela meninggalkan istri dan anaknya dirumah demi menafkahi kebutuhan kuarganya.


"Kami adalah masyarakat membutuhkan pelayanan yang baik dan jangan zholimi masyarakat yang mencari makan seperti ini, pemerintah hadir untuk melayani masyarakat sesuai tugas poksinya," pungkas Mantan aktivis ini.

Awak media ini lagi berusaha mengkonfirmasi Kepala Dinas Peternakan dan kesehatan hewan dan KUPT Empang Sumbawa, hingga berita dipublikasikan.(RED)

No comments

Powered by Blogger.