Puluhan Warga Tambe Tolak Pindah ke Rumah Relokasi

BIMA,KabaroposisiNTB.Com--- Sebanyak 26 orang warga RT 05, Dusun Anggrek, Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima yang hidup di bantaran sungai menolak tukar guling hunian dengan rumah relokasi dampak banjir di So Lante desa setempat. Alasan penolakan tersebut antara lain karena mereka tidak ingin harta warisan orang tua dijadikan tukar guling. 
"Sebanyak 26 warga yang hidup di bantaran sungai membuat surat penolakan tukar guling. Antara lain alasan karena tidak mau harta warisan orang dijadikan tukar guling," ujar Wakil BPD Tambe, Adi, Rabu malam (15/6).
Selain itu, kata Adi, mereka menilai kehidupan sebelumnya gampang mencari nafkah dibanding di lokasi rumah relokasi dampak banjir. Mereka berharap, jika pemerintah merasa prihatin segera alokasikan anggaran untuk menambah tingginya talud yang berada di sepanjang sungai tempat mereka berdomisili. 
"Mereka menganggap di lokasi rumah relokasi dampak banjir sulit mencari nafkah ketimbang di tempat domisili sekarang," ungkapnya. 

Lanjutnya, surat pernyataan penolakan tersebut mereka buat tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Dan dapat dipertanggung jawabkan serta dapat dipergunakan sebagaimana mestinya," tutup Adi.

Sementara Kadis perumahan dan pemukiman Taufik ST MT menjelaskan kalau ada Kalau ada yang tolak pemerintah juga tidak memaksa, resiko banjir berikut pemerintah punya alasan tidak disalahkan.

"Adapun Perioritas pertama yang punya rumah hanyut untuk mendapatkan hak di program perumahan relokasi di desa Tambe. Kalau masih ada sisa yang punya rumah di bantaran sungai masuk prioritas juga. Serta ketiga, warga yang tinggal di daerah rawan bencana ( bpbd yg akan menetapkan)," ungkap Taufik.(RED)

No comments

Powered by Blogger.