Imawer Boikot Jalan, Tuntut Pengecer Nakal ditindak

Kabupaten BIMA, KabaroposisiNTB. Com--- Ikatan Mahasiswa Wera ATAN MAHASISWA (IMAWER) menggelar aksi unjuk rasa terkait pengecer-pengecer nakal yang menjual pupuk bersubsidi di atas harga eceran tertinggi (HET). Mereka menuding, terkait Pengawasan tidak intensif yang dilakukan oleh pihak Kp3 atau kepala Camat wera ithu sendiri dan dugaan penggelapan pupuk subsidi tersebut, bahkan terkuak praktik penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sehingga mencekik masyarakat.


Padahal, pemerintah sudah menetapkan HET Pupuk bersubsidi sebesar Rp. 112.500, Per karung dan Rp. 2.250, Per kilogram yang harus dijual oleh para pengecer. Namun, realita yang terjadi saat ini, masyarakat tercekik untuk membeli pupuk bersubsidi  karena ulah oknum pengecer yang mencari keuntungan sesaat.


“Harga pupuk bersubsidi terlampau jauh dari HET. Yakni sebesar Rp. 125.000 bahkan sebesar Rp. 130.000 untuk Per karung. Harga tersebut di tingkat pengecer, sehingga membuat gaduh di tengah masyarakat,” ucap Hidayat saat berorasi.


Sambungnya, sesuai Peraturan menteri pertanian (Permentan) no 49 tahun 2022 tentang penjuan harga pupuk bersubsidi, penetapan harga pupuk bersubsidi. Bahwasanya badan masyarakat dilarang melakukan Menjual pupuk bersubsidi di atas harga yang ditetapkan dan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada desa lain untuk Menjaga dari kelangkaan pupuk bersubsidi sehingga masyarakat petani mendapatkan pupuk berdasarkan RDKK.


“Badan usaha dan masyarakat yang melakukan pelanggaran atas ketentuan tersebut dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peratuan perundang-undangan,” terangnya.


Massa aksi lainnya, Rhizy syihab mengungkapkan, Pemerintah Kecamatan wera harus menindak tegas pelaku kejahatan terkait keberadaan pupuk bersubsidi. Hal tersebut perlu dilakukan supaya masyarakat tidak lagi mengeluhkan soal mahalnya harga pupuk.


“Kita minta Camat wera hadirkan seluruh pengecer-pengecer yang beada di kecamatan wera, Yakni membahas polemik pupuk bersubsidi yang dijual di atas HET,” ucap Rhizy Syihab.


Mewakili massa aksi, Ia menuntut tangkap dan adili para Pengecer-pengecer nakal jika perlu cabut izinnya yang menjual pupuk subsidi di atas HET. Tak hanya itu, apabila camat wera tidak menyelesaikan polemik pupuk bersubsidi maka, kami akan menyegel camat wera untuk sementara waktu. 


“Pokoknya harga pupuk bersubsidi harus stabil. Jika tidak mampu, kami akan menyegel kator camat wera karena tidak becus dalam bertugas,” pungkasnya.


Pantauan di lapangan, sebelum seruduk Kantor Kecamatan wera, massa aksi menggelar unjuk rasa di upt pertanian wera, sekitar pukul 09.00 Wita. Saat itu, massa aksi menyuarakan aspirasinya di depan kator upt pertanian. Sekitar pukul 09.00 masa aksi meninggalkan Upt pertanian. Sekitar 01.00 berakhir dan dilanjutkan audensi bersama Camat wera. Sementara aksi unjuk rasa tersebut dikawal ketat oleh anggota Polsek wera serta kepala polsek Wera.(LUBAMAN)

No comments

Powered by Blogger.