Wagub : Pembangunan harus sejalan dengan kelestarian Alam
foto: Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Dr. H. Sitti Rohmi Djalilah. |
Wagub menandatangani beberapa perjanjian kerjasama antara lain, perjanjian kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB dengan PT. Indonesia Power dan kerjasama antara Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi NTB dengan Yayasan ICLEI Indonesia. Kerja sama yang dilakukan untuk memperkuat kerjasama Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan sampah menjadi energi melalui co-firing PLTU Jeranjang menggunakan pellet RDF (Refuse Derived Fuel).
Ummi Rohmi sapaan akrabnya, mengatakan kerja sama ini akan menjadi warisan yang baik bagi generasi masa depan di NTB. Bagaimana tidak, pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah diikhtiarkan selalu sejalan dengan kelestarian alam, sehingga kelak akan tetap dapat dinikmati dari generasi ke generasi.
Pengelolaan sampah juga harus diikuti dengan penanaman kembali hutan dan gunung yang sudah gundul (reboisasi).
“Hutan-hutan harus terus hijau, sehingga program unggulan Zero Waste dan NTB hijau bisa dirasakan” kata Ummi Rohmi.
Rektor Hamzanwadi tersebut juga menjelaskan bahwa program NTB "Asri dan Lestari " seperti ini harus terus dilakukan, konsisten dan hingga manfaatnya kelak bisa dirasakan oleh masyarakat NTB.
“Kalau kita konsisten dengan ikhtiar positif ini, maka apa yang kita lakukan hari ini akan bisa dirasakan kelak” harap Ummi Rohmi
Selain itu, Wagub juga mengapresiasi PLN yang telah banyak memberikan konstribusi luar biasa dengan menjadi mitra pemerintah dalam mengelola dan mencari solusi sampah di NTB. Dan baginya, pengolahan sampah ini harus dilakukan dari hulu ke hilir seperti yang saat ini dikerjakan pemerintah.
“Olah sampah agar menjadi berkah, bukan jadi musibah” tambah cucu pahlawan Nasional itu
Senada dengan Wagub, Kepala Dinas LHK NTB, Madani Mukarom B.Sc,F, M.Si mengatakan kegiatan kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari MoU Gubernur dengan PLN tentang penelitian dan pengembangan sampah menjadi energi di NTB.
Sebelumnya, GM PLN UIW NTB yang diwakili oleh senior manajer pembangkitan, Edison Raja Gukguk mengatakan, berdasarkan hasil PLTU Jeranjang semakin hari semakin membaik. Hal itu terbukti dengan adanya faktor ketersediaan pembangkitnya yang berada di angka 87%, lebih efektif ketimbang di pulau jawa dan sekitarnya yang hanya berada di angka 84%.
“Jika menggunakan batubara secara penuh, dalam satu jam, PLTU Jeranjang membutuhkan 200 ton batubara sebagai bahan bakar. Dengan substitusi sebesar 3%, maka dibutuhkan 600 kilogram pelet setiap jam sebagai pengganti batubara” jelas Edison
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya tetap bekerja sama dengan Universitas Mataram untuk melakukan kajian demi kemajuan bersama.
’Tantangan kami memang menjaga ketersediaan pelet. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berharap kerja sama ini bisa memajukan kita semua” Harapnya
Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur turut didampingi Asisten II Setda NTB Drs. Ridwansyah, Kaban Bappenda Dr. Iswandi dan Manager Unit PLTU Jeranjang Melky Victor Bursalino.(KO.O4)
No comments