Catut Nama Wartawan, SKR Akan Dilaporkan


Bima,KabaroposisiNTB.Com--Nekad mencatut nama Wartawan Bima dan pimpinan media oleh Oknum Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) MOI wilayah Bali Nusra dan juga Ketua Ikatan Wartawan Bima (IWABI) untuk kepentingan proposal permohonan bantuan dana, inisial SKR ini akan dilaporkan ke Polres Bima Kota. 

Pasalnya pencatutan nama ini dinilai sangat merugikan para awak media, dan pimpinan media yang namanya tertera di proposal tersebut. Para wartawan serta pimpinan media itu mengetahui hal itu, Pasca mereka hadir ingin meliput berita di Polres Kota Bima.

Seperti dilansir dari wartawan Atina dari Media Radar Tambora dirinya heran saat tiba di polres Kota Bima dan diberikan amplop putih oleh salah satu anggota Humas polres Kota, amplop itu berisi uang," terangnya.

Heran dengan pemberian itu, Atina pun bertanya uang untuk apa. Anggota Humas  menjawab uang dari pengajuan proposal IWABI yang diajukan kemarin. Kebetulan Seksi Dana dalam proposal ada tercantum nama Atina.

"Saya kaget nama saya dicantumkan dalam kepentingan pribadi SKR, dan ini tidak boleh dibiarkan dan harus kami laporkan ke Polisi," tegasnya.

Keberatan ini juga datang dari Sejumlah Wartawan yang bergabung di Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) dan nama Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bima berserta nama Pimpinan Redaksi Media di Bima didalam proposal tersebut yang diplot namanya bahkan mirisnya lagi tanda tangan mereka dipalsukan oleh Oknum SKR itu dianggap sangat merugikan pihak tertentu dan dinilai mencemarkan nama para wartawan dan pimpinan media.

Koordinator AJI Bima Sofyan Ashari menyampaikan, mencatut nama dan pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh SKR dalam proposal tersebut sangat tidak etis dan merugikan anggota AJI. "Apalagi proposal itu meminta bantuan dana dengan dalih mengadakan kegiatan jurnalistik," ungkapnya.

"Kami sangat dirugikan dan kami akan melaporkan kasus ini ke Polres Bima Kota hari ini,  Selasa, (10/11/20).

Selain mencantumkan nama Fahrunnas, kata Pian-sapaannya,  SKR yang juga Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) MOI wilayah Bali Nusra tersebut, mencantumkan nama pemimpin media lain sebagai panitia. Seperti nama Jack Garda Asakota, Ketua PWI Bima Indra Gunawan, Mahrun media Obor Bima, Atina media Radar Tambora dan Irawan media MNC.

Padahal orang yang dicantumkan dalam struktur panitia tersebut tidak pernah tahu. Mereka merasa heran karena ada namanya dalam proposal.

Sementara itu Khaerunas juga mengaku tidak pernah menandatangani proposal tersebut dan merasa kaget saat diberitahu oleh salah satu anggota AJI.

"Itu bukan tanda tangan saya, bukan seperti itu model tanda tangan saya," ungkapnya.(Red)

No comments

Powered by Blogger.