Kembali, APM Dan Kapak NTB Desak Polda Dan Kejati NTB Usut Tuntas Kasus GOR

 

foto: Aksi Demo APM dan Kapak NTB di Cabang Bolo, di Jalan Lintas Sumbawa-Bima.

Bima,KabaroposisiNTB.Com--Aliansi Pemuda Madapangga (APM) dan Kapak NTB kembali turun dijalan melakukan aksi menuntut dan mendesak Kasus GOR dituntaskan dan Syamsul Rizal segera dibebaskan karena kasusnya dinilai pasal karet dan Berkasnya sempat ditolak oleh Kejari Bima, Ujar Jendral lapangan Rizki Ar, Hari Rabu, (18/11) sekira pukul 09.10 Wita bertempat di Cabang Bolo Desa Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima,NTB.

Dikatakannya, Aksi yang sama pernah dilakukan Senin (16/11) kemarin. Adapun tuntutan kami Mendesak pihak penegak hukum dalam hal ini Polda dan Kejati NTB untuk segera melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi GOR Bima yang sempat diberhentikan dengan alasan PKK meninggal dunia," Katanya.

"Meminta pihak Polda NTB dan Kejati NTB segera panggil seluruh jajaran Dikbudpora Bima yang terlibat dalam pembangunan GOR Bima," Tambahnya.

Hal lain yang diminta, yakni mendesak Polda NTB dan Kejati NTB agar segera menetapkan para tersangka lain yang terlibat dalam dugaan korupsi anggaran pembangunan GOR Bima," jelas Rizki Ar.

Lain Halnya, Anhar AR Mendesak pihak pengadilan Negeri Bima Agar segera membebaskan Syamsul Rizal alias Rizal patikawat yang dilaporkan Terkait dengan pencemaran Nama baik Ketua DPRD Kabupaten Bima yang terkesan dipaksakan. 

"Mendesak Polda NTB untuk tidak memaksakan kasus Syamsul Rizal yang dinilai kandesis terhadap pelapor apalagi kasus Syamsul Rizal yang dijerat dengan pasal karet itu sempat ditolak 2 kali oleh pengadilan tinggi NTB karena tidak memenuhi unsur," katanya.

Ditegaskan Anhar, Kami turun ke jalan ini bukan dari desakan orang lain melainkan dari kami sendiri, tidak ada kaitan dengan suasana politik sekarang. Mirisnya, Mengapa kasus besar seperti pembangunan GOR Bima tidak diproses sampai tuntas sedangkan kasus UU ITE yang dilakukan oleh Syamsul Rizal yang merupakan kasus biasa itu cepat direspon oleh penegak hukum," akurnya.

Pada kesempatan itu, Nurdin, M.Pd dari dinas Dikbudpora Kabupaten Bima memberikan klarifikasi terkait pengerjaan proyek GOR Bima Terkait dugaan massa aksi yang mengatakan adanya korupsi oleh para pekerja itu semua tidak benar karena kami dari Dikbudpora, kepolisian, TNI dan Inspektorat bersama sama melakukan pengawasan langsung terhadap pekerja GOR Bima.

"Sampai saat ini GOR Bima masih dikerjakan dan boleh adik-adik massa aksi melihat langsung bagaimana kondisi bangunan itu yang dikatakan seperti kandang kambing, kalau sudah masuk didalam pasti adik adik  akan kagum dengan kemegahan bangunan tersebut," jelas Kasi Dinas Dikdubpora ini.

Ditambahkannya, Para ahli tekhnis pekerja proyek Gor Bima merupakan orang dari Jawa semua karena kami menginginkan agar bangunan tersebut dikerjakan denganbhasil yang terbaik," tambahnya.

Diakui, Dirinya secara pribadi juga telah dipanggil oleh pihak Polda NTB untuk memberikan keterangan dan alhamdulillah pengerjaan proyek itu tidak terbukti adanya korupsi.

Setelah mendengarkan tanggapan dari Bpk. Nurdin M.Pd sebagai perwakilan Dikbudpora Kab. Bima, massa aksi merespon kembali yang intinya berterimakasih dengan klarifikasi yang telah dijelaskan namun kami masih merasa kecewa dengan pihak penegak hukum dgn membandingkan kasus Sdra. Syamsl rijal yg lansung cepat ditangani sedangkan kasus-kasus korupsi lainnya sampai saat ini tidak ada kejelasannya. Rangkaian kegiatan berakhir pukul 10.35 wita berjalan aman, lancar dan terkendali.(KO.O5)

No comments

Powered by Blogger.