Bupati IDP: Kesiapsiagaan Penting Dalam Mengurangi Dampak Bencana

Keterangan Foto: Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri SE saat Kunjungi BPBD.


BIMA,KabaroposisiNTB.Com---“Kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian bencana diperlukan dalam mengurangi timbulnya korban dalam setiap bencana yang dihadapi. Kita tidak bisa menolak bencana, tetapi ketangguhan dan kesiapsiagaan masyarakat bisa meminimalisir  jumlah korban.” Ujar Bupati Bima.


Demikian ungkap Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri SE saat membuka secara resmi Kegiatan penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan/Desa Tangguh Bencana (DESTANA) kabupaten Bima tahun 2022, yang dilaksanakan di DAM Pela, Kecamatan Monta, Rabu (22/6).


Pada kegiatan yang digelar oleh Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) tersebut, Bupati yang didampingi Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M. Noer, Staf Ahli Bupati Bupati Drs. Isyra, Kalak BPBD M. Chandra Kusuma, AP, Kadis Koperasi dan UKM Drs. Dahlan, Camat Monta dan Camat Parado, dalam arahannya mengatakan, kejadian banjir yang pernah melanda desa Pela, desa Simpasai, dan sekitarnya telah memberikan pemahaman bagaimana bentuk kesiapsiagaan jika bencana terjadi.


Dihadapan 100 dari berbagai unsur dari dua desa tersebut, Bupati berharap para relawan dapat saling membantu ketika berada di lokasi. Ketangguhan dan kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat akan membuktikan kebersamaan dalam menghadapi ujian dan cobaan yang  dihadapi bersama.

“Saya dan wakil Bupati hadir untuk memberikan semangat bahwa desa tangguh dan desa siaga itu bukan hanya slogan, tetapi didalamnya terdapat potensi-potensi untuk memahami dan mengetahui bagaimana dan apa yang dilakukan ketika bencana terjadi.” Imbuh Bupati Hj. Indah.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima M. Chandra Kusuma AP dalam laporannya kegiatan Desa Tangguh Bencana merupakan salah satu perwujudan dari tanggung jawab pemerintah daerah melalui BPBD dalam menjabarkan visi pemerintah kabupaten Bima.


“Tujuan kegiatan ini diharapkan peserta mampu memahami proses penyusunan rencana penaggulangan bencana desa, rencana kontinjensi, rencana pengurangan resiko bencana, dan pembentukan forum penannggulangan bencana.


Peserta juga diharapkan mampu memahami proses perencanaan dan penganggaran pada aras desa, mengembangkan kemampuan untuk mengelola dan menyebarluaskan informasi tentang kebencanaan dan memahami manajemen penyelenggaraan penanggulangan bencana". Tandasnya.(RED)

No comments

Powered by Blogger.