Masa Depan DAS Moyo Dalam Bidikan Kadis LHK Provinsi NTB
Sumbawa,KabaroposisiNTB.Com--Kadis LHK NTB bawa Rancangan Pengelolaan DAS Moyo ke Forum Evaluasi Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pada EkoRegion Bali Nusra.
Pada kesempatan itu, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB (Julmansyah, S.Hut. M.A.P.) memaparkan bahwa 36 Desa dan 11 Kecamatan dalam Lingkup DAS Moyo harus diselamatkan baik dari segi Ekonomi maupun Ekologi. DAS Moyo tersendiri memilliki permasalahan yang cukup pelik, dimana Tutupan Lahan yang minim, serta Lahan Kritis seluas ±17.000 Ha yang berdampak pada pasokan Air ke Bendungan Berkurang, otomatis akan berdampak pada kekeringan pada lahan Pertanian. Pada akhirnya, kondisi lahan pada DAS Moyo dapat menyebabkan kondisi Alam yang tidak seimbang disekitar DAS Moyo seperti; Banjir di Musim penghujan, dan kekeringan di Musim Kemarau. Sehingga kondisi tersebut berdampak langsung pada Ekonomi Masyarakat Sekitar yang masih bergantung pada alam, paparnya saat dikonfirmasi media ini, Rabu (06/07).
Lahan Kritis dan Degradasi Lahan di DAS Moyo akan mengurangi fungsi vegetasi/tanaman penyerapan CO2 yang berdampak panjang pada siklus Perubahan Iklim. Kepala Dinas LHK NTB (Julmasyah, S.Hut. M.A.P.) menawarkan solusi untuk Mitigasi Perubahan Iklim di Sektor Kehutanan, antara lain, Mengurangi Emisi karbon akibat meluasnya degradasi lahan di DAS Moyo, Mempertahankan serapan emisi carbon dengan melindung hutan primer, Meningkatkan serapan karbon dengan meningkatkan kualitas tutupan lahan melalui RHL/agroforestry di lahan milik wilayah DAS Moyo, ujarnya.
Ditambahkannya, Kepala Dinas LHK Provinsi NTB juga memaparkan Gagasan untuk tetap bertahan dan tetap tumbuh pada Kondisi Perubahan Iklim ialah; Perlunya Pembangunan Rendah Karbon, Para Pihak berkolaborasi dalam RTn-RHL dan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu (RPDT) dalam pengelolaan DAS Moyo, Pengembangan Komunikasi Masyarakat Hulu-Hilir di DAS Moyo, Pentingnya Penguatan Kelembagaan dan Penegakan Hukum di wilayah DAS Moyo, ucapnya.
Diakhir acara, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB mengatakan bahwa "Sudah saatnya kita memperbaiki komunikasi dari Puncak hingga Tapak untuk membangun Kolaborasi yang Harmonis demi kebaikan alam yang sama-sama kita tinggali” tegasnya.(ALFAISAL)
No comments