Moelyono Dari Jalan Menuju Udayana

BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Berikan aku sepuluh pemuda agar aku bisa mengguncangkan dunia  " ( Soekarno). Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang patut kita apresiasi kiprahnya lebih -lebih pada kancah politik kedepannya. 
Moelyono  Masjrun  adalah sosok pemuda masa depan yang mempunyai cita-cita tinggi untuk merubah paradigma berpikir agar hidup tidak lagi diperbudak oleh zaman. 

Pemuda yang berdarah Bima asli ini walaupun lahir di Sumbawa besar namun jiwa dan raganya ada di Bima. Kali ini dia terjun ke dunia politik melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Pimpinan Bunda Megawati Soekarnoputri  sebagai bakal calon anggota DPRD NTB dapil 6 yang meliputi Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima.  

Mengenal sosok Moelyono tidaklah susah, pemuda kelahiran Bima 17 Januari  tahun 1981 putra kesayangan dari  pasangan Ibu  Rosmini Arsyad   sebagai Pengajar  dan Bapak Dr Masjrun Abidin SE. SH. M.pd merupakan pendiri STIKP Bima.

Nama : Moelyono Masjrun 
Tempat tanggal lahir : Bima, 17 Januari 1981
Pendidikan :  SDN Inpres Tenga, SMPN 1 Woha,  tamat SMA Kae  Woha tahun 2009. 

Ia menceritakan kisahnya melanglang buana pada dunia kampus, menginjakkan kakinya pada tangga Kampus yang satu ke tangga Kampus yang lain hingga  menunju tangga definitifnya pada STIE Pemnas Malang Jatim  ( Jawa Timur ) Surabaya tahun 2007. 
Beliau menceritakan kisah uniguenya  yang mengaharu biru kepada wartawan media ini Jum'at ( 28/10/ 2022 ) bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. 

"Panjang ceritanya, dari hukum unram nggak' selesai, kembali ke Bima di STKIP Bima ambil psikologi tidak selesai, kembali ke sasta Inggris IKIP Mataram tidak selesai, lalu hijrah ke kota bunga (MALANG) masuk di ilmu pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Tidak selesai, hijrah ke Universitas Gajah Mada (UGM) Malang ambil Ekonomi pembangunan tidak selesai, lalu pindah ke Universitas Kanjurahan Malang ambil ilmu hukum tidak selesai pula,  pindah lagi di Universitas Merdeka (UNMER Malang) tidak selesai. Lalu pada tahun 2007 menyabet ijazah Sarjana perbankan di STIE Pembangunan Nasional Indonesia , Malang Jatim". Papar pemuda yang pernah meraih gelar Cumlaude di kampusnya ini. 
Banyak Organisasi yang Moel dirikan bersama teman-temannya semisal:  
 Solidaritas Rakyat Peduli Merah Putih 2010 Di Jakarta, Serikat Oposisi Mahasiswa Indonesia (SOMASI) di Jakarta tahun 2011, Ketua Slankers Club' Kabupaten Bima (SCKB) 2004 sampai sekarang, serta  mendirikan Organisasi Tani Melawan (2012) di Jakarta, pun bersama teman - teman mendirikan Lingkar Penulis Nusantara (8) di Depok Jawa Barat, Ketua NGO Indonesian Transparency Public (INTRALIC), Pemred Majalah Pemimpin dan Media Corong Oposisi.

Ditanya kenapa kuliahnya tidak selesai-selesai juga? 
"Alasan utama kenapa tidak selesai, karna banyak melakukan gerakan - gerakan melawan otoritas kampus". " Saya sering teriak di jalan guna penyetaraan Gender dan transformasi sosial" Sambungnya.
Masih dengan komunitas, bersama teman-temannya Moel mendirikan  FKKPMB ( Forum Komunitas Keluarga Pelajar Malang Bima ). Ada beberapa karya tulisnya yang sudah terbit seperti; KONSEP BIMA MENYIKAPI TANTANGAN GLOBAL, Biografi H Zubair, MKS S Kep Nur ( Ketua Poltekes Mataram dan  Direktur AKBID Surya Mandiri Bima,  Biografi Usman D Ganggang  ( Budayawan  & Penulis ) berjudul "Sang Pengembara" Mistik Politik Bumi Gora, Destinasi Wisata A Peace of Bima Island  dan masih banyak karyanya yang lain sedang disusun. 

Mungkin banyak yang mengira  sosok Moel adalah anak manja yang menggantungkan hidupnya pada orang tua, tidak demikian realitasnya, demi menyambung hidup dan biaya kuliah, Moel  mengambil jam kuliah malam dan siangnya melakukan bisnis door to door yaitu menjual' minyak lawang, minyak telon, minyak kayu putih dan akar lawang. Pekerjaan itu tidak membuatnya minder dan malu. Padahal sesungguhnya beliau adalah salah satu putra pendiri STKIP Bima Bapak Almarhum Dr Masjrun Abidin SE SH Mpd.
"Pekerjaan apapun yang kita lakukan yang terpenting halal dan tidak melanggar hukum" komentarnya melalui WhatsApp media ini 

Ditanya soalnya tujuannya terjun ke dunia politik adalah untuk merubah tatanan hidup masyarakat yang masih sangat membutuhkan aspirasi baik dari segi ekonomi , pertanian, kelautan dan lain sebagainya. 
" Saya hadir ingin menjadi penyambung lidah rakyat,  mendengarkan aspirasi, keluhan-keluhan masyarakat tentang hajat hidup kedepannya." Tutup Moel.(RED)

No comments

Powered by Blogger.