Kembali, AMRM Gelar Aksi Turun Jalan dan Segel Camat Madapangga Menyuarakan Pembangunan Jembatan Bolo-Rade

Keterangan foto: Aksi AMRP di Jalan Lintas Sumbawa- Bima Desa Bolo. 

BIMA, KabaroposisiNTB. CoM--- Kembali Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Madapangga Menggugat, menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan Cabang Bolo, Kecamatan Madapangga, Bima NTB, dan menyegel Kantor Camat setempat pada Kamis (25/1/2024).

Aksi ini meminta Bupati Bima untuk segera  membangun  jembatan penghubung Desa Bolo dan Desa Rade, Kecamatan Madapangga. Pasalnya, jembatan yang merupakan akses utama masyarakat Madapangga itu ambruk usai diterjang banjir sejak tahun 2020 lalu, yang hingga kini belum diperbaiki Pemerintah. Hal ini disampaikan Korlap Aksi, Mustakim lewat orasinya. 

Ia menyampaikan bahwa Pemerintah mestinya memikirkan nasib pengguna jalan di Madapangga. Sebab, jembatan tersebut merupakan akses utama sebagai penopang perputaran ekonomi para warga.

"Aksi yang ke dua kali ini sebagi bentuk kekecewaan kami terhadap Pemerintah yang ada di Kecamatan Madapangga. Lebih khususnya Camat Madapangga sebagai representatif warga Madapangga. Mestinya Camat Madapangga harus bertanggung jawab dalam menyambung aspirasi yang kami sampaikan. Tidak lepas tanggung jawab seperti yang terjadi saat ini," ujar Mustakim.

Mustakim menegaskan, bahwa aksi demo yang dilakukannya tersebut akan berlanjut hingga tuntutannya mendapatkan perhatian khusus Pemerintah terkait, " ancamnya. 

"Kami akan melakukan aksi demonstrasi berjilid-jilid jika tuntutan yang kami sampaikan ini tidak ditanggapi secara serius oleh Pemerintah terkait," cetusnya.

Aksi yang digelar mulai dari pagi hingga sore tersebut menimbulkan jalan lintas Bima-Sumbawa lumpuh total. Masa mengancam akan melanjutkan aksinya hingga ada solusi dari Pemerintah terkait.

Sementara itu, Sekertaris Camat Madapangga, Suryansah ST menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendapatkan perintah dari Sekda Kabupaten Bima untuk menemui masa aksi. Ia sampaikan bahwa Pemda siap menemui masa aksi pada hari Selasa (30/1/2024) mendatang di ruang Sekda Kabupaten Bima.

"Saya hadir di sini atas instruksi Sekda Kabupaten Bima. Beliau menyampaikan atas nama Pemerintah Daerah, terkait tuntutan para demonstran soal pembangunan Jembatan penghubung Desa Bolo-Rade ini telah mendapat respon. Yang dimana jembatan tersebut akan dibangun di tahun 2024 ini. Namun soal kepastiannya kapan dilaksanakan, itu belum bisa dipastikan karena harus melewati berbagai proses. Tapi yang pasti di tahun ini proses pembangunan jembatan akan dilaksanakan," ujar Sekcam Madapangga, saat menemui masa aksi.

Namun kehadiran Sekcam tersebut tidak membuahkan hasil. Bahkan jawaban Sekcam tersebut dianggap tidak memuaskan. Justru para demonstran bersikukuh tetap melanjutkan aksinya. 

Kendati demikian, aksi yang digelar mulai dari pagi hingga sore tersebut berlanjut hingga di tengah hujan yang lebat. Pantauan langsung media ini, aksi tersebut menimbulkan jalan lintas Bima-Sumbawa lumpuh total. Dan mendapatkan pengamanan ketat dari aparat Kepolisian Polres Bima, aparat TNI dan Satuan Pol PP setempat. Masa mengancam akan melanjutkan aksinya hingga ada solusi dari Pemerintah terkait.

Usai melakukan aksi di Cabang Bolo, para demonstran melanjutkan tuntutannya ke Kantor Camat Madapangga. Setelah berorasi secara bergilir, masa kemudian memaksa masuk menerobos ke halaman Kantor Camat dan melakukan penyegelan terhadap pintu kantor tersebut. Serta membuat kesepakatan dengan pihak camat, agar kantor tersebut tidak boleh dibuka sebelum ada respon pemerintah terkait dalam hal menanggapi tuntutan para masa aksi.(RED) 

No comments

Powered by Blogger.