Membantu Kepulangan Serka Jeki, HMS diapresiasi Pihak Keluarga

Kabupaten BIMA, KabaroposisiNTB. COM___Kedatangan jenazah korban disambut Dandim 1620/Lombok Tengah, Letkol Kav. I F Andi Yusuf, Kapten Inf. Wage Rudolf, Lettu Cpl. Yuliadi, Letda Inf. Zainudin, Pasi Intel Kodim 1714/Puncak Jaya, Letda Inf. Hermansyah, bersama pihak keluarga almarhum seperti anak, istri, dan keluarga lainnya, di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (27/1) beberapa waktu lalu, anggota DPR RI H Muhammad Syafrudin ST, MT, ikut berperan serta membantu almarhum saat di bandara. Hal ini disampaikan keluarga almarhum Serka Jeki, Mus, Senin (13/2). Seperti kita ketahui bersama, Jenazah almarhum Serka Jeki, prajurit TNI yang gugur di medan tugas Puncak Jaya, Papua, dimakamkan di Bima tempat kelahirannya setelah sebelumnya tiba di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Ia menuturkan bahwa almarhum Serka Jeki merupakan anggota TNI Koramil 1714-04/Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya yang menjabat selaku Babinsa di Kampung Dugunale, Provinsi Papua.

“Almarhum gugur saat melaksanakan tugas di Kampung Gigobak 1 (satu) Distrik Sinak Kabupaten Puncak Papua, sehingga dipulangkan untuk segera dimakamkan di Bima, kampung kelahirannya,” katanya. 

Ia mengatakan, proses pemulangan jenazah korban semuanya dapat berjalan sesuai rencana berkat bantuan HMS saat di Bandara saat itu, sehingga pihaknya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan serta dukungan DPR RI dari partai PAN Dapil NTB 1 (Pulau Sumbawa), sehingga proses pemulangan jenazah almarhum bisa berjalan lancar.

Ia mengatakan, jenazah almarhum Serka Jeki tiba di Bandara Internasional Lombok Pukul 08.01 WITA. Selanjutnya jenazah almarhum beserta keluarga dan pengantar akan take off menuju Bima. 

Sementara itu, HMS pada saat itu juga ada di bandara Lombok hendak ke Bima. Dia melihat almarhum serta keluarganya, sebagai pejabat negara dia menghimbau pihak bandara agar mempermudah kepulangan Serka Jeki. 

"Saya bersyukur bisa membantu pemulangan jenazahnya Almarhum, memang ketika itu peti jenazahnya tidak diizinkan naik ke pesawat karena ukurannya terlalu besar, jika perjalanan dari Papua dimungkinkan karena pesawatnya besar namun dari Lombok ke Bima menggunakan pesawat kecil,'' tuturnya. 

Pada kesempatan tersebut, HMS meyakinkan airline bahwa jenazah tersebut harus naik ke pesawat dan bisa sampai ke Bima, dan berkat pendekatan yang dilakukan HMS peti jenazah tersebut diijinkan untuk terbang, itulah yang membuat keluarga kami berterimakasih kepada HMS atas upaya tersebut, demikian Nana istri Almarhum menuturkan kepada Media. 

Ditambahkannya, selama bisa membantu masyarakat dimanapun kalau bisa dibantu harus diberikan bantuan, " Ucap Kandidat Doktor Kampus Brawijaya Malang.

"Alhamdulillah, pada saat itu kepulangan almarhum dapat berjalan mulus di pesawat tanpa hambatan apapun, " tegasnya. (MARLIN) 

No comments

Powered by Blogger.