Pilkada NTB, Tiga Pasang Atau Lebih?

MATARAM, KabaroposisiNTB. COM_ Mencermati pilkada NTB hingga Juni. Setelah bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur  Zulkieflimansyah (Petahana Gubernur) dan Suhaili (Mantan Bupati Lombok Tengah) serta Pasangan Rohmi (Petahana Wagub) -Musyawirin (Bupati KSB) telah melakukan Deklarasi. 


Kita ikuti saja-sebagai sketsa awal- peta koalisi politik pilpres kemarin. Di kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM), udah ada calonnya yakni informasinya partai Gerindra akan mengusung Lalu Ikbal (Dubes) atau Lalu Pathul Bahri (Bupati Lombok Tengah), sementara partai Golkar nama yang direkomendasikan yakni Mohan Roliskana (walikota kota Mataram), Hj. Dinda Damayanti Putri (Bupati Bima), Suhaili mantan (Bupati Lombok Tengah)dan Lalu Gita mantan PJ Gubernur. 


Memang ada beberapa nama lain yang cukup beken, tapi nampaknya belum bisa mengimbangi nama yang disebutkan diatas. Begitu kata beberapa teman pengamat. Sementara nama-nama lain disimpan dulu.


Bagaimana dengan koalisi ketiga dan keempat calon yang belum Deklarasi ? lalu Ikbal-Dinda, Pathul- Dinda atau Lalu Gita-Sukirman. 


Okelah, sekarang mari kita lihat peta legislatif (DPRD NTB ) hasil Pileg 2024 kemarin.


PDIP 4  kursi, Gerindra dari 10 kursi, PKS 8 kursi, Demokrat 6 kursi, PAN 4 kursi, Golkar 10 Kursi, PPP 7 Kursi, PKB 6 Kursi, Nasdem 4 Kursi, PBB 2 Kursi, Hanura 1 Kursi, Perindo 3 Kursi. 


Berapa kursi dibutuhkan agar sebuah perpol atau koalisi perpol bisa mengusung paslon Gubernur dan Wakil Gubernur? Dibutuhkan 13 kursi.


Nah, karena di DPRD NTB periode 2024-2029 tidak ada satu pun parpol yang punya kursi sampai 13 kursi, maka mereka mesti berkoalisi untuk mengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. 


Sementara ini, per Juni 2024, yang sudah muncul usulan nama-nama paslon adalah Zulkieflimansyah-Uhel oleh PKS dan NasDem dan Hanura, Rohmi-Musyafirin oleh PDIP dan Perindo. (kemungkinan) Lalu Ikbal-Dinda atau Lalu Pathul Bahri (Gerindra)-Dinda sedangkan lainnya Lalu Gita-Sukirman. 


Dari pasangan Zul-Uhel setelah didukung PKS 8 Kursi ditambah mendapatkan rekomendasi NasDem 4 Kursi dan 1 Hanura dipastikan bakal maju berpasangan. Sementara Rohmi-Musyafirin dari partai PDIP 4 Kursi dan Perindo 3 kursi membutuhkan 6 kursi lagi. Lalu PAN 4 Kursi dan Demokrat 6 Kursi telah merekomendasikan Lalu Ikbal sisa 3 Kursi untuk maju, berarti dipastikan akan maju dipilkada NTB. 


Lalu partai tersisa seperti Golkar 10 kursi, Gerindra10 kursi, PBB 2 kursi, PKB 6 Kursi dan PPP 7 kursi total kursi ini 35 kursi masih bisa dua calon lagi dengan batas 13 kursi untuk maju sementara sisa kursi 35 yang belum direkomendasikan kepada siapapun dan belum ditentukan akan mendukung siapapun hingga saat ini. 


Kembali dengan Rohmi-Musyafirin, sisa 6 kursi bisa saja mendapatkan PKB atau PPP. Pasalnya mereka juga ikut mendaftarkan di dua partai dan masuk nomiinasi pasangan diusung PPP untuk disampaikan ke DPP dari partai Kaabah tersebut. 


Disisi lain, Koalisi KIM Golkar, PAN, Gerindra dan Demokrat dan PBB mungkinkah bersama. Kalau seandainya bersama berarti lalu Ikbal dan Pathul Bahri seandainya diusung akan didukung partai PAN, Demokrat, Gerindra, Golkar, PBB, dengan total kursi 32 kursi dari Lima partai tersebut dengan catatan wakilnya dari partai Golkar. 


Sisa partai yang ada kalau merujuk dari hal tersebut diatas yakni PKB, PPP dengan total 13 kursi bisa mengusung calon. Setelah NasDem, PKS dan Hanura seandainya Fix mengusung Zulkieflimansyah-Uhel dengan total kursi 13 kursi lagi. Sisanya Rohmi-Musyafirin yang hanya memiliki PDIP dan Perindo. 


Mungkinkah Koalisi KIM bersama. Kalau bersama maka Pilkada NTB akan tiga pasangan saja. Setelah pembacaan sketsa diatas. Akan tetapi karena politik itu dinamis semua akan berubah di injury team Agustus mendatang atau Juli ini udah jelas tiga pasangan atau empat pasangan, patut kita tunggu hasil akhirnya. 


Penulis : Marlin Pimred KabaroposisiNTB. COM, akan ada edisi lanjutan. (RED) 

No comments

Powered by Blogger.