Komitmen Bupati Diperlukan Dalam Peningkatan Status RSUD Sondosia
foto:Saat Reses DPRD Provinsi NTB, Terlihat Mori Hanafi, Senin 4 November 2019. |
BIMA,Kabaroposisi--Dalam meningkatkan status Rumah Sakit Sondosia ( RSUD) 2021 mendatang diperlukan Komitmen Bupati Bima , ujarnya saat ditemui di kegiatan Resesnya di RSUD Sondosia, 4 November 2019 pagi tadi. Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, H. Mori Hanafi SE, MCom.
Kata dia, terkait dengan langkah-langkah untuk mewujudkan itu semua pihaknya sudah berkomunikasi dengan Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri SE. Meminta komitmen Bupati untuk segera menyiapkan rencana besar tersebut. Yakni studi kelayakan, amdal dan Desain Interior Engenering (DIE).
Masih kata dia, tiga rencana itu harus segera dilakukan. sehingga target 2021 itu mulai dilaksanakan. Sebab anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan cukup besar,” ungkap politisi Partai Gerindra tersebut.
Diakuinya, dalam komunikasinya dengan pihak RSU Sondosia dan hasil pengamatannya. Bahwa kondisi RSU Sondosia masih banyak yang harus dibenahi. Diantaranya ruang operasi yang tak bisa dipakai, ruang UGD tak layak, tak adanya saluran sanitasi dan lainnya.
“Pokoknya kondisi masih banyak yang harus dibenahi,” katanya.
Dia berharap komitmen yang besar ini terwujud. Karena itu amat sangat membantu masyarakat yang ada di Kabupaten Bima. Sebab sering dia melihat bagaimana susahnya masyarakat Bima yang dirujuk ke Mataram. Di Tahun 2021 mendatang, status dan kemampuan Rumah Sakit Umum (RSU) Sondosia akan ditingkatkan. Sehingga menjadi Rumah Sakit rujukan bagi masyarakat Kabupaten Bima bagian barat dan selatan.
Target tersebut merupakan inisiasi dan komitmen bersama 11 anggota DPRD Provinsi NTB Dapil VI. Dan secara prinsip Gubernur NTB sudah setuju untuk membantu. Tegas Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, H Mori Hanafi SE MCom saat turun survei melihat langsung kondisi RSU Sondosia bersama 9 anggota DPRD lainnya, Senin (4/11/2019).
Ditambahkannya, tujuan dijadikan RSU Sondosia menjadi RS rujukan karena melihat kapasitas dan daya tampung RSUD Bima di Kota Bima sudah tidak memadai. Sehingga harus bangun RSU Sondosia ini supaya terpecah konsentrasinya.
“Kita harap nantinya masyarakat Bima barat dan selatan bisa dirujuk di RSU Sondosia ini. Sedangkan RSUD Bima menerima rujukan masyarakat Kota Bima dan Bima timur,” tuturnya.
Selain itu, masyarakat Bima tidak lagi dirujuk ke Mataram. Sebab itu memakan biaya, jarak tempuhnya jauh. Sekaligus mereka harus menunggu antrian lama. “Kita kasihan sama masyarakat. Makanya kita ingin menjadikan RSU Sondosia ini rumah sakit rujukan untuk efisiensi pelayanan bagi masyakarat,” terangnya.(koo1)
No comments