Ditengah Kelangkaan Mitan Di Kota Bima, Harga Melambung Tinggi

foto: Situasi Warga Tanjung Kota Bima saat membeli Mitan Di Toko Rahmi
KotaBima,Kabaroposisi--Banyak warga yang keluhkan langkahnya minyak tanah. Disisi lain walau harganya mahal tetap warga membelinya. Peristiwa ini terjadi di Kota Bima ada beberapa pihak yang menjualnya dengan harga mahal, tak tanggung-tanggung harga yang dibandrol mencapi Rp 70 ribu per lima liter.

Peristiwa ini terjadi di Rt 02 Rw 01 Kelurahan Tanjung Kota Bima,  Jumat (6/12/2019) kemarin yakni warga berkerumunan untuk mengantri untuk mendapatkan minyak tanah, walau mahal karena warga sangat membutuhkan Mitan tidak memiliki pilihan, karena kebutuhan dan ketergantungan terhadap mitan di Toko Rahmi. 

Rahmi merupakan pemilik mitan mengaku bahwa mitan yang dijual pada Masyarakat merupakan mitan untuk Industri atau non subsidi. "Yang saya jual ini, mitan untuk Industri atau yang non subsidi. Saya ngambilnya mahal dan jualnya pun mahal," akun Rahmi (6/12).

Dari keterangannya, Rahmi mengaku mendapatkan mitan tersebut dari distributor mitan yang ada di Kota Bima yakni PT Bima Oil. "Kebetulan saya bekerja di sana, " ungkapnya. 

Rahmi mengaku, mendapatkan mitan dengan harga Rp 12 ribu per liter dari PT Bima Oil. Kemudian Mitan tersebut ia menjualnya dengan Harga Rp. 70 ribu per lima liter. Rahmi juga menyebut dirinya sebagai pangkalan mitan, karena juga menjual untuk warga yang ingin menjadi pengecer mitan. 

Rahmi mengaku, selama ini telah dua kali menjualnya di wilayah Tanjung dengan total penjualan 1000 liter dan langsung habis karena diserbu warga. 

Rahmi membantah, jika dirinya mengambil manfaat dari kondisi mitan yang langka ini. Tapi karena dirinya juga ibu rumah tangga yang takut menggunakan gas, sehingga membantu dan memberikan solusi pada ibu rumah tangga lainnya. 

"Yang salah itu, kalau saya jual mitan subsidi. Intinya, saya membantu," tegasnya. 

Dari keterangan Warga setempat,  ada lima drum yang disuplai oleh Rahmi. Drum tersebut berwarna merah, bertuliskan JET A-1 dan terdapat tulisan Pertamina. 

Warga Tanjung, Kalisom mengaku membutuhkan mitan dan mau tidak mau merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan mitan. Karena butuh, mau gimana lagi, " akunnya. 

Sementara itu, ibu rumah tangga lainnya Putri mempertanyakan adanya pihak yang menjual mitan dengan jumlah banyak, tapi harga tinggi.

"Kalau memang dibatasi kuota mitan ini, lalu kenapa ada banyak mitan yang dijual mahal? Sedangkan subsidi masih ada, kok bisa ada yang jual mahal," tanya Putri. 

Ditegaskannya, pemerintah harus bersikap tegas dan jelas soal mitan. Jika memang konversi gas, maka subsidi mitan harus dihapus sepenuhnya sehingga tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi seperti saat ini. (Koo3)

No comments

Powered by Blogger.