Delian Lubis : Lawan Petahana Rasanya Terlampau Ringan, Syafa'ad Hadir Dengan Perubahan Dan Menang

foto: Delian Lubis Aktivis Asal Desa Ncenggu, Kecamatan Belo, BIMA-NTB. 
Bima,KABAROPOSISI.Com--Sekedar untung melawan petahana rasanya terlampau ringan, tidak seberat petahana pikirkan. Syafaad hadir tidak untuk melawan petahana tetapi memastikan kesehatan warga terjamin, pendidikan yang berkelanjutan dan terjangkau, kebutuhan petani tersedia, birokrasi yang nyaman sebagai pusat pelayanan, infrastruktur pembangunan merata, ketersediaan air bersih, Stop pembabatan Hutan, perguruan tinggi sebagai pusat peradaban harus di dorong untuk tumbuh. Demikian disampaikan Delian Lubis, Aktivis asal Desa Ncengu Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Provinsi NTB.

Selain hal diatas, Kehadiran Syafa'ad juga akan menunjukan pengelolaan APBD yang taat asas, kompetisi dunia usaha non diskriminasi, fasilitas transportasi udara bertambah ketersediaan dan lancar, investasi ramah lingkungan dan anti mafia harus di buka selebar-lebarnya, jaminan keamanan harga mati dengan memperdayakan kinerja aparatur yang taat hukum dengan subsidi APBD sesuai kemampuan daerah," Kata Delian .

Lebih dari itu, Syafaad akan berjuang sungguh-sungguh agar pendidikan SLTA dan pengelolaan Hutan kembali ke otoritas Kabupaten sebagai wilayah otonom melalui revisi aturan yang ada guna menghindari kles persepsi dan domain dengan pemerintah Propinsi sehingga fungsi Propinsi hanya mensuversi pelenggaraan Otda,". Terangnya.

Ditambahkannya, BUMD harus menjadi pusat bisnis berbasis manajerial pemerintahan Daerah untuk menjamin peningkatan PAD. Mafia pajak harus dipangkas tuntas, retribusi daerah harus punya ukuran ekonomis yang bermutu untuk menaikan APBD. Pengelolaan Rumah Sakit harus dikontrol oleh Pemda tanpa perlu lagi ada aparatur yang mendapatkan suntikan pendapatan atas nama honorarium," Tuturnya.

" pedagang tradisional harus nyaman dan berkelanjutan dengan memberikan suntikan modal berbasis dana Bank atas jaminan pemerintah daerah. Praktek RENTENIR harus digulung," Akurnya.

Sambung Delian, Desain Ibu Kota Kabupaten harus menjadi prioritas agar daerah memiliki ciri khas sebagai basis peredaran ekonomi yang sarat keindahan. BUMDES harus benar-benar menjadi pusat perekonomian Desa berbasis manajemen modern tanpa mengintervensi otonomi Desa yang sesuai UU Desa," Tambahnya.

Ditambahkan, Pengajian harus dihidupkan, Majelis Taklim harus ditumbuhkan, guru-guru ngaji harus mendapatkan insentif, Kepala-Kepala.Sekolah harus kredibiltas. Tidak boleh ada jual beli jabatan. Itu hanya sisi terkecil dari skenario perubahan yang di Usung Syafaad masih banyak lainnya," Endusnya.

Dengan Jargon perubahan ini, nampak Pasangan Syafa'ad untuk melawan Petahana berpeluang Syafa'ad menang. Apa yang ditunjukan nampak sekali untuk kepentingan masyarakat luas. " insyaallah Syafaad akan menang," Janji Delian Lubis. (KO1)

No comments

Powered by Blogger.