Dukung Penegakan Aturan Lalu Lintas dan Protokol Kesehatan Covid-19, Para Tokoh Angkat Bicara
MATARAM,KabaroposisiNTB.Com--Penegakan aturan berlalulintas dan penerapan protokol kesehatan penanganan Covid-19, mendapat apresiasi dan atau dukungan berbagai elemen masyarakat. Tak hanya dari kalangan pemerhati dan pakar lalu lintas, tokoh agama sekelas tuan guru pun angkat bicara memberi dukungan.
TGH. Muharar Mahfudz selaku Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hakim Kediri, Lombok Barat, Selasa (4/8), yang dihubungi melalui sambungan telepon selular mengungkapkan, penegakan aturan yang dilaksanakan pihak Kepolisian harus didukung semua pihak. Menurutnya, dengan mentaati aturan berlalulintas dan protocol kesehatan penanganan pandemic Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), maka secara tidak langsung kita telah menjalankan tuntunan agama.
“Dalam agama (Islam, red) kita diperintahkan untuk taat dan mengikuti aturan ulil amri (pemerintah yang sah, red). Artinya, dengan mentaati aturan yang telah ditetapkan pemerintah, maka sebenarnya tanpa disadari kita telah mengikuti tuntunan agama,” ungkapnya.
Karena itu, Ketua Pengurus Wilayah Dewan Dakwah Islam NTB itu berpesan dan mengimbau masyarakat NTB, agar senantiasa taat aturan dalam segala hal termasuk saat berkendara dan penanganan Covid-19.
“Bersyukurlah kita ada polisi yang memberikan imbauan dan pencegahan agar selalu menggunakan helm saat berkendaraan, memakai masker untuk menjaga kesehatan agar tidak tertular maupun menularkan penyakit, serta jangan pakai mobil bak terbuka untuk angkut manusia,” imbaunya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa penegakan aturan oleh Kepolisian bukan tanpa alasan, akan tetapi semua itu dilakukan karena Polri selaku pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat sedang menunjukkan perhatian dan cintanya terhadap sesama.
“Bisa kita bayangkan jika manusia diangkut dengan mobil bak terbuka (pick up, red). Kalau terjadi apa-apa, bBenturan misalnya, ini kan berbahaya. Ikuti saja aturan yang telah ditetapkan,” tandas TGH. Muharar.
Terpisah, pakar transportasi Made Mahendra, M.T. mengungkapkan hal yang senada dengan TGH. Muharar, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan Operasi Patuh Gatarin 2020.
“Saya berharap masyarakat semakin tertib terhadap aturan berlalulintas dan protokol kesehatan Covid-19. Itu semua agar masyarakat terhindar dari ancaman kecelakaan dan penyebaran penyakit,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Peduli Kesalamatan Berlalulintas NTB H. Zulkipli, S.E., M.M. menyampaikan, pelaksanaan Operasi Patuh Gatarin 2020 yang akan berakhir 5 Agustus (besok) merupakan langkah nyata Kepolisian, dalam memberikan pembelajaran kepada masyarakat.
“Ada tindakan, imbauan, dan pencegahan dalam pelaksanaan Operasi Patuh ini. Di masa adaptasi baru (new normal, red) ini diharapkan masyarakat bisa patuh dan taat pada aturan berlalulintas dan protokol kesehatan Covid-19,” katanya.
Untuk diketahui, Operasi Patuh Gatarin 2020 digelar sejak 23 Juli lalu dan akan berakhir 5 Agustus (besok). Selama pelaksanaan operasi para personel Kepolisian dan TNI serta aparat gabungan lainnya, melakukan imbauan dan pencegahan di berbagai titik keramaian.(KO.O4)
TGH. Muharar Mahfudz selaku Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hakim Kediri, Lombok Barat, Selasa (4/8), yang dihubungi melalui sambungan telepon selular mengungkapkan, penegakan aturan yang dilaksanakan pihak Kepolisian harus didukung semua pihak. Menurutnya, dengan mentaati aturan berlalulintas dan protocol kesehatan penanganan pandemic Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), maka secara tidak langsung kita telah menjalankan tuntunan agama.
“Dalam agama (Islam, red) kita diperintahkan untuk taat dan mengikuti aturan ulil amri (pemerintah yang sah, red). Artinya, dengan mentaati aturan yang telah ditetapkan pemerintah, maka sebenarnya tanpa disadari kita telah mengikuti tuntunan agama,” ungkapnya.
Karena itu, Ketua Pengurus Wilayah Dewan Dakwah Islam NTB itu berpesan dan mengimbau masyarakat NTB, agar senantiasa taat aturan dalam segala hal termasuk saat berkendara dan penanganan Covid-19.
“Bersyukurlah kita ada polisi yang memberikan imbauan dan pencegahan agar selalu menggunakan helm saat berkendaraan, memakai masker untuk menjaga kesehatan agar tidak tertular maupun menularkan penyakit, serta jangan pakai mobil bak terbuka untuk angkut manusia,” imbaunya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa penegakan aturan oleh Kepolisian bukan tanpa alasan, akan tetapi semua itu dilakukan karena Polri selaku pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat sedang menunjukkan perhatian dan cintanya terhadap sesama.
“Bisa kita bayangkan jika manusia diangkut dengan mobil bak terbuka (pick up, red). Kalau terjadi apa-apa, bBenturan misalnya, ini kan berbahaya. Ikuti saja aturan yang telah ditetapkan,” tandas TGH. Muharar.
Terpisah, pakar transportasi Made Mahendra, M.T. mengungkapkan hal yang senada dengan TGH. Muharar, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan Operasi Patuh Gatarin 2020.
“Saya berharap masyarakat semakin tertib terhadap aturan berlalulintas dan protokol kesehatan Covid-19. Itu semua agar masyarakat terhindar dari ancaman kecelakaan dan penyebaran penyakit,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Peduli Kesalamatan Berlalulintas NTB H. Zulkipli, S.E., M.M. menyampaikan, pelaksanaan Operasi Patuh Gatarin 2020 yang akan berakhir 5 Agustus (besok) merupakan langkah nyata Kepolisian, dalam memberikan pembelajaran kepada masyarakat.
“Ada tindakan, imbauan, dan pencegahan dalam pelaksanaan Operasi Patuh ini. Di masa adaptasi baru (new normal, red) ini diharapkan masyarakat bisa patuh dan taat pada aturan berlalulintas dan protokol kesehatan Covid-19,” katanya.
Untuk diketahui, Operasi Patuh Gatarin 2020 digelar sejak 23 Juli lalu dan akan berakhir 5 Agustus (besok). Selama pelaksanaan operasi para personel Kepolisian dan TNI serta aparat gabungan lainnya, melakukan imbauan dan pencegahan di berbagai titik keramaian.(KO.O4)
No comments