Kecewa! Gagal Hadirkan Kepala BNI cabang Bima, Kantor OJK NTB Nyaris Disegel

Keterangan foto: Saat LAPAS NTB, kembali hadir di OJK Provinsi NTB.

MATARAM,KabaroposisiANTB.Com--Upaya Advokasi persoalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan oleh Lembaga Advokasi Pemuda Anti Korupsi Nusa Tenggara Barat (LAPAS NTB) belum juga menemukan titik terang, dikarenakan ketidak seriusan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam menghadirkan Kepala BNI cabang Bima di kantor OJK Provinsi NTB, Ungkap Juwaedin Ketua LAPAS NTB pada media ini, Jum'at (29/10). 

Lembaga Advokasi Pemuda Anti Korupsi Nusa Tenggara Barat (LAPAS NTB) mengaku sudah mengajukan surat audensi, namun tidak di indahkan oleh OJK Provinsi NTB tanpa alasan jelas. Ia pun, mengatakan bahwa hari ini kali ketiga mereka melakukan aksi unjuk rasa, tapi lagi-lagi OJK Provinsi NTB gagal menghadirkan kepala BNI cabang Bima, tuturnya. 

"Ini aksi unjuk rasa yang dua kali dan satu kali kita ajukan surat audensi, tapi hari ini lagi-lagi kepala BNI cabang Bima gagal hadir di kantor OJK Provinsi NTB dengan alasan pesawat rusak. Inikan lucu",herannya. 

Kata dia, Kita sebenarnya sudah kooperatif kepada OJK Provinsi NTB, kami sudah datang baik-baik, tapi lagi-lagi kami PHP", tuturnya. 

"Kami disuruh tunggu hari senin lagi, karena alasan kepala BNI cabang Bima gagal datang lantaran pesawat rusak, kok OJK Provinsi NTB kayak diatur oleh kepala BNI cabang Bima saja", herannya. 

Disisi lain, karena kecewa kami hari senin akan kembali melakukan aksi unjuk rasa, dan jika kepala OJK Provinsi NTB dan kepala BNI cabang Bima tidak hadir, kita akan segel kantor OJK Provinsi NTB", tegasnya. 

Ditempat sama,Muhammad Tohar, SH. penasehat hukum LAPAS NTB menegaskan kepala OJK Provinsi NTB harus mengevaluasi kinerja Karyawan, karena dinilai tidak maksimal menjalankan tugasnya, kata lelaki yang akrab disapa Tohar ini. 

"Saya tegaskan hari senin akan segel kantor OJK Provinsi NTB dan saya pasti nanti sore kami akan masukan surat pemberitahuan aksi di polres sebagai bentuk keseriusan kami dalam menyelesaikan masalah KUR di kabupaten Bima ini", tandasnya. 

"Kurang kooperatif apalagi kita ini, semua prosedur sudah kita layangkan, surat audensi sudah kita layangkan, kenapa hari ini kepala BNI cabang Bima belum juga hadir di kantor OJK Provinsi NTB. Ini artinya OJK Provinsi NTB tidak serius menyelesaikan aspirasi kami", ujarnya. 

"Ingat ya, persoalan petani itu persoalan yang sangat urgent, karena 80% masyarakat kabupaten Bima mayoritas petani. Jadi, jangan main-main dengan masalah ini, kami berani berdarah-darah dalam menyelesaikan masalah ini", katanya.(KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.