ARPM Blokir Jalan, Minta Pemda Ikut Perhatian Atas Anjlok Harga Jagung

BIMA, KabaroposisiNTB.Com---Aliansi Rakyat Petani Madapangga blokir jalan di lintas Bima-Sumbawa, Senin (20/11) dari pukul 09.30-11 . Aksi ini dipicu atas anjloknya harga jagung saat ini, disisi lain, pihak pemerintah Daerah kabupaten Bima tutup mata atas kondisi ini . 

Jendral lapangan aksi Mahfud mengungkapkan 
Kabupaten Bima adalah daerah yang notabene penduduknya berprofesi sebagai petani, dengan komoditi utamanya adalah jagung, padi, dan bawang merah. Sehingga peyangga ekonomi masyarakat adalah hasil dari Pertanian. Tetapi masalah yang kerap menjadi beban masyarakat adalah turun naiknya harga hasil pertanian, yang tidak berbanding lurus dengan ongkos produksi yang semakin mahal, baik pupuk subsidi yang dikurangi, benih dan obat yang mahal, dan sebagainya. 

Lanjut Mahfud, Ditambah lagi pemerintah yang apatis dan masa bodoh terhadap keluhan petani serta bantuan-bantuan pertanian kerap diselewengkan dan dimonopoli sehingga lengkap sudah penderitaan Petani, " Ujarnya. 

"Khusus jagung, Oktober 2022 lalu Pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan harga acuan pembelian (HAP) jagung melalui peraturan Nomor 5 tahun 2022 tentang HAP jagung di tingkat produsen sebesar Rp4.200 kilogram dengan kadar air (KA) 15 persen. Hal ini merevisi HAP yang diatur dalam Permendag Nomor 7 tahun 2020 sebesar Rp3.150 per kilogram. Sementara untuk harga acuan penjualan di tingkat konsumen ditetapkan menjadi Rp5.000 dari yang sebelumnya Rp4.500. Tetapi fakta yang terjadi harga jagung saat ini berada di kisaran Rp 3.300 -3.400 di Gudang Jagung, " terang Mahfud. 

Korlap 1, Daniel Thomson menjelaskan Di Kecamatan Madapangga, berdiri dua perusahaan jagung dan beberapa gudang pengepul. Kehadiran perusahaan jagung awalnya diharapkan bisa memberikan angin segar bagi para petani jagung, dengan mematok harga yang sesuai atau sedikit tidak diatas dari HAP karna menggunakan mekanisme pasar. 

"Namun semakin lama perusahaan-perusahaan ini semakin menindas masyarakat. Selain memainkan harga yang jauh lebih rendah dari harga acuan pembelian, berdasarkan pengakuan petani, banyak jagung petani yang ditolak dan dikatakan tidak berkualitas saat petani membawa hasil pertaniannya di salah satu perusahaan jagung yakni PT. CPI dan hanya dinilai Rp. 3.000 per Kg, " ujar Daniel Thompson. 

Dikatakannya, Hal ini jelas menjadi bukti bahwa adanya Gudang Jagung yang beroperasi di Kecamatan Madapangga, tidak bisa memberikan kesejahteraan petani dan Pemerintah tidak mampu menekan Perusahaan untuk mengikuti atau menyesuaikan harga jagung sesuai dengan HAP, maka kami menuntut :

1. Meminta kepada seluruh perusahaan jagung yang beroperasi di Madapangga untuk menaikan dan menetapkan harga yang sesuai dan layak terhadap hasil pertanian jagung Masyarakat Madapangga mulai Rp.4.200 s/d Rp.5.000 per Kg. 

2. Meminta Bupati Bima hadir dan merundingkan bersama harga jagung yang memuaskan semua pihak. Dan Pemerintah Kabupaten Bima harus bisa mengakomodir kebutuhan bibit dan obat- obatan bagi petani secepatnya.

3. Jika keberadaan semua perusahaan jagung yang berada di Kecamatan Madapangga tidak memberikan Fitback terhadap kesejahteraan petani. Kami minta angkat kaki dari Madapangga. 

Aksi pemblokiran jalan dikawal ketat pihak Polres Bima, Polsek Madapangga, Bolo, Danramil dan sat pol-PP dan berakhir setelah Camat Madapangga Tajudin M Nor menjanjikan pihak pemda akan dihadirkan kalau ngga besok (Selasa) atau Rabu. Usai mendengarkan penyampaian camat massa aksi membubarkan diri, sekira pukul 11. OO Wita. (ILYAS) 

No comments

Powered by Blogger.