Demo Protes Anjlok Harga Jagung di Bima, Beberapa Pemuda Diamankan

Bima, KabaroposisiNTB. CoM_ Aksi demo dilakukan Aliansi Perjuangan Rakyat Tani Bima menggugat buntut dari anjloknya harga jagung di beberapa titik di Sila dan Madapangga berakhir ricuh dengan 8 Pemuda diamankan, peristiwa ini terjadi pada Kamis (18/4). 

Adapun para pendemo yang mengelar aksi berasal dari sejumlah mahasiswa, Pemuda dari Donggo, Bolo, serta Madapangga dan Soromandi dengan titik aksi di Desa Leu, Cabang Donggo Desa Rato, Cabang Bolo Desa Bolo dan Perusahaan Surf. Saat hendak menyampaikan orasi di depan CPI mereka diamankan digiring keatas mobil polres Bima. 

Dalam orasinya para pemuda dan petani (Mahasiswa menuntut agar pemerintah mengintervensi anjloknya harga jagung yang menyebabkan kesengsaraan masyarakat. 

Sementara itu, Dalam video yang tersebar, saling dorong mendorong antara aparat kepolisian pun tidak terelakkan, saat pengangkutan ke atas mobil polres yang melakukan orasi menggunakan Pick Up. 

Beberapa pemuda mahasiswa yang diamankan itu sebagian dan mayoritas asal Donggo dan Soromandi dan sisanya Bolo dan Madapangga. Kejadian tersebut mengundang perhatian sejumlah pihak, salah satunya Aktivis perempuan NTB asal Sumbawa Barat, Youni Bourhany. Ia sangat menyayangkan kejadian yang terjadi pada saat Mahasiswa dan pemuda hendak menyuarakan kepentingan rakyat kok diamankan seperti terlihat penjahat di film film. 

"Sangat disayangkan kejadian ini, ditambah lagi dengan arogansi oknum aparat kepolisian kepada para mahasiswa dan pemuda saat mengamankan terkesan tak manusiawi," Jelasnya. 

"Kejadian ini menunjukan sisi buruknya aparat keamanan dan demokrasi kita, " ujar Youni diwawancarai melalui telepon seluler, Kamis (18/4) 

"Kami meminta kepada Kapolda NTB agar kejadian ini di atensi dan oknum-oknum yang memperlihatkan arogannya melakukan kekerasan dapat diproses," ujarnya. 

Menurut yuni, jika aparat kepolisian mau membangun komunikasi dan memfasilitasi antara pemda dengan pendemo maka kejadian tersebut tidak akan terjadi.

Sementara itu, Usrah SH pendiri LSM BCW akan bersurat langsung ke bapak Kapolri atas kinerja aparat dalam mengawal masyarakat, mahasiswa, dan pemuda menyampaikan aspirasi. 

"Bukan berada pada kepentingan semata. Yang perlu diingat rakyat segalanya. Pasalnya, Keamanan itu menjaga kepentingan, keamanan Rakyat, bukan malah seperti itu," Sesalnya. 

Hal ini akan disuarakan di ibukota Jakarta atas ulah dan tindakan represif pihak polisi dalam mengawal masyarakat menyampaikan aspirasi. Apalagi di kabupaten Dompu telah dilaporkan oleh Mahasiswa tindakan anarkis pihak polisi, " Tambahnya. (ReD) 

No comments

Powered by Blogger.