Gubernur NTB Doktor ZUL Dan Industrialisasi

Imam_Fardy

Mataram,KABAROPOSISINTB.Com--Industrialisasi memerlukan pemahaman menyeluruh mengenai keberadaan bagian- bagian elementer sebagai penyangga industrialisasi itu sendiri,(23/09).

 Mengapa?! Karena industrialisasi melibatkan berbagai pihak, pemerintah, birokrasi, pihak ketiga, dan masyarakat luas. Semua pihak yang disebutkan terdahulu harus mempunyai kesamaan gerak langkah, seirama, sehingga terjadi prakondisi yang memungkinkan adanya kontinuitas industrialisasi yang dicanangkan.

Sehebat apapun keberadaan salah satu rantai industrialisasi di atas jika bagian lainnya tidak baik dan tidak siap maka dapat dipastikan industrialisasi itu akan pincang dan berjalan tersendat- sendat.

 Untuk hal ini maka dapat dipahami betapa industrialisasi itu relative juga berliku untuk dihadirkan. 

Hal itu akan dapat dilakukan/diwujudkan dengan membangun kebijaksanaan diri serta sadar akan pentingnya industrialisasi bagi gebrakan pertumbuhan ekonomi daerah oleh pemerintah selaku pihak yang memiliki otoritas serta memegang kendali kuasa dan kewenangan.

Hal ini dapat dilihat kiprah Gubernur NTB sangat aktif mendorong bagian- bagian dari rantai industrialisasi itu untuk berbenah, bersiap dan action. 

Sebagai gambaran agresifitas pemerintah Gubernur NTB dalam rangka menghadirkan industrialisasi di NTB dapat dilihat dari beberapa aktivitas keseharian. 

Mendorong keberadaan enterpreneur- enterpreneur untuk terus bergiat dibidang mereka masing- masing merupakan hal yang niscaya dilakukan. 

Itu mengapa Doktor ZUL selalu memberikan apresiasi kepada para pemuda yang gigih berusaha membangun kemandirian usaha- usaha mereka.

Hadir di komunitas tangan di atas (TDA) mendorong BUMD GNE untuk terus melakukan akselerasi program- program, mendorong dan memfasilitasi pengiriman para ASN dan masyarakat untuk mau belajar (magang keluar negeri), mendirikan sekolah wirausaha UPTD Dinas Perindustrian NTB (STI Park = Science Technology and Industrial Park) agar rantai industrialisasi itu dapat segera berjalan secara berkesinambungan.

Sekolah wirausaha ini terlihat jelas sebagai bentuk percepatan/perwujudan industrialisasi di NTB. Sekolah ini adalah sekolah yang memang melahirkan tenaga- tenaga, ahli- ahli enterpreneur yang paham seluk- beluk industrialisasi secara menyeluruh (terintegrasi dengan baik). 

Proses pembelajaranya pun tidak hanya bersifat konvensional akan tetapi melalui pendekatan- pendekatan operasional dan bersentuhan langsung dengan realita dimana industrialisasi itu dicerna dan dipahami secara konsekwen.

Hulu Dan Hilir
Hulu dan hilir dalam proses industrialisasi itu harus semuanya beres barulah dapat dibayangkan out put industrialisasi tersebut. Seperti yang dibayangkan oleh pemerintah bahwa produk pertanian dan hasil- hasil alam lainya harus dapat di olah di NTB. Artinya ada persoalan hulu yang niscaya diamankan. Misalnya menentukan produk unggulan, produk menengah dan produk biasa.

 Produk unggulan yang dimaksud adalah produk yang tersedia sepanjang tahun dimana volumenya dipastikan ada sepanjang waktu. Produk biasa dan menengah dapat dipastikan menjadi produk unggulang asal dapat mensiasati kebutuhan/pemintaan pasar. 

Pada kondisi ini, campur tangan swasta dan masyarakat luas dengan swadayanya dapat menghadirkan bahan baku produksi sesuai tuntutan pasar.
Produk- produk yang sekiranya bahan bakunya ada sepanjang waktu inilah selanjutnya yang akan menjadi ikon industrialisasi NTB. 

Misalnya hasil- hasil sumber daya alam (SDA) pertanian seperti jagung, padi, rumput laut, dan peternakan kambing dan sapi bisa diisi/diwujudkan sebagai industrialisasi besar di NTB.

Dalam pandangan kepala UPTD Ihwan STIP misalnya, bahwa ikon NTB yang pernah berkibar sebut saja PIJAR (sapi jagung dan rumput laut) itu merupakan road map yang bagus.

 Kelemahanya adalah pada sistemnya sehingga kiranya itu harus diperbaiki bersama. PIJAR bisa saja menjadi pintu masuk bagi industrialisasi, namun sistem dan perangkatnya haruslah kuat.

Berani bermimpi melakukan industrialisasi sumber daya alam NTB berarti harus dipastikan point- point berikutnya yaitu:
1. Kesahihan data produksi hulu
2. Aturan dan regulasi dalam hal kemudahan investasi haruslah baik
3. Kesamaan persepsi OPD pendukung dari atas kebawah
4. Penyiapan SDM pendukung yang baik dan layak
5. Penyiapan iklim dengan koneksi antara pihak yang baik.

Menyadari akan hal semua di atas terlihat bagaimana Doktor ZUL seperti tidak mengenal lelah mendorong berbagai pihak untuk segera bisa mewujudkan point- point itu. Kepemimpinan yang sangat terbuka dan luwes. 

Mendatangi dan bersilaturrahmi dengan semua pihat tanpa memandang stratifikasi sosial, melakukan kerjasama yang baik dengan semua pihak baik lokal maupun luar negeri, mendorong, mengapresiasi dan memproteksi potensi- potensi lokal, mendorong terciptanya pabrik pakan ternak merupakan salah satu cara meretas kebuntuan dari keberadaan peternak sapi NTB. Dari kesemua langkah- langkah tersebut di atas, kiranya industrialisasi akan segera menjelma menjadi Nyata.(****)

No comments

Powered by Blogger.