Kasak- Kusuk Polemik Pilkades Serentak Kecamatan Bolo

Oleh: Ansyari (Ketua Umum Karang Taruna Kec. Bolo)
Bima,Kabaroposisi--Berpolitik jadi sebuah pilihan yang mesti dipertimbangkan, bagi siapapun yang menghendaki perubahan. Karena perubahan tak datang tiba-tiba hanya berkat doa di tengah malam, melainkan perubahan harus dilaksanakan dengan konsep yang matang dan strategi yang tepat.

Tahun 2019, Kecamatan Bolo kabupaten Bima merayakan akhir tahun dengan semarak Pilkades serentak di 8 Desa, diantaranya yaitu Desa Sanolo, Bontokape, Leu, Kananga, Rasabou, Tumpu, dan Nggembe dan Desa Tambe yang akan dilaksanakan tepat pada hari Senin, 16 Desember 2019 di desa masing-masing. 

Berbicara mengenai Pilkades, masih erat kaitannya dengan politik, menjadi suatu keharusan adanya sebuah pro kontra antar pendukung ataupun tim sukses dari calon. Sistem pro kontra yang dibentrokkan dengan beberapa pemahaman gagal  yang mengakibatkan dampak negatif, menimbulkan banyak perpecahan antara masyarakat, maupun dalam lingkup keluarga. Dalam dunia politik, hal demikian menjadi suatu kewajaran. Namun yang menjadi tanggung jawab bersama adalah agar bagaimana perbedaan itu menghasilkan persatuan, dan perdamaian demi pembangunan desa yang lebih baik. 

3 elemen yang menjadi perhatian pada semarak Pilkades serentak di kecamatan Bolo ini, yaitu: pertama adalah pemimpin. Pilkades tahun ini menurut saya, adalah tentang bagaimana mencari seorang pemimpin yang amanah dan bebas korupsi serta pemimpin yang mampu melaksanakan sistem transparansi ditengah kondisi untuk mencapai kemenangan membutuhkan biaya yang mahal akan tetapi sangat miskin legitimasi. Agar tidak adanya ketimpangan terhadap hak-hak dan kewajiban masyarakat. Pilkades memang perkara Menang dan kalah, tetapi untuk calon-calon yang bermasalah masyarakat harus punya toleransi dalam memberikan kesempatan.

Selanjutnya yang kedua adalah tim sukses. Tim sukses menjadi kaki tangan calon dan menjadi salah satu jalan untuk merebut kekuasaan dan mencapai kemenangan. Beberapa teknik dilakukan untuk mencari dukungan. Tim sukses menjadi peran penting dalam kesuksesan seseorang calon. Dalam hal ini, jadilah timsus yang memiliki aturan dan paham nilai-nilai moral, sebab money politics bukan lagi menjadi konsumsi personal. Menjadikan kampange sebagai momentum unjuk harta, lalu rakyat dikerdilkan hanya sebatas suara formalitas.

Kemudian yang terakhir adalah Masyarakat. Masyarakat sebagai titik tumpul suatu perubahan, harus berani melawan arus, mendobrak beberapa ketimpangan dan penyelewengan yang sudah terjadi ditengah perjalanan politik Pilkades. Menjadi masyarakat yang cerdas sangatlah perlu dan jangan mau dibodohi oleh retorika belaka.

Sistem demokrasi adalah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Masyarakat adalah estafet perubahan yang hebat dala memutuskan sosok yang memang berkualitas dalam pembangunan desa, dan berani tegap mengabaikan yang tak pantas. 

Momentum Pilkades ini, harus menjadi moment untuk memilih seorang pemimpin yang gigih dalam bekerja., Mampu memberikan perubahan yang kasat mata, dan mampu memilih cara terbaik dalam menyelesaikan masalah desa dengan nyata bukan hanya sedekar dengan bumbu retorika visi misi. Dipundak pemimpin yang adil, disitulah masa depan negeri. 

Menjadi pemilih yang cerdas, harus pandai menyikapi setiap perbedaan pendapat ataupun pertentangan politik hendaknya diselesaikan secara musyawarah dan damai. Hindari sikap apatis, hargai hak masing-masing, karena hal terbaik dalam kehidupan seseorang adalah ketika ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direnggut darinya.(**)

No comments

Powered by Blogger.