KPOB Mataram Klaim Ada Mafia, Di Balik langka dan mahalnya harga Pupuk Subsidi di Bima
Mataram,Kabaroposisi.Com--Sekelompok pemuda Bima yang mengatas namakan Komunitas Pemuda Oposisi Bima Mataram ( KPOB Mataram ) mengklaim ada permainan mafia-mafia di balik langkah dan mahalnya pupuk bersubsidi di kabupaten Bima saat ini, ujar akbar kepada awak media di kedai milenial jam 20.00 wita, Selasa (14/01/2020)
Kelangkaan dan mahalnya harga pupuk subsidi yang mencapai Rp. 100.000-150.000 persak di Kabupaten Bima saat ini, jika di lihat dari pernyataan Kepala Pupuk Kaltim NTB di yang muat di media yang mengatakan stok untuk pulau sumbawa tidak pernah kurang. Kalaupun benar apa yang di sampai oleh Kepala Pupuk Kaltim NTB itu sangat bertolak belakang dengan yang di rasakan masyarakat Bima di awal tahun 2020 ini, lihat saja di lapangan masyarakat hampir seluruh wilayah di Kabupaten Bima merasakan kelangkaan, tegas ketua KPOB Mataram.
Lanjut Aan sapaannya, yang jelas ini ada kongkalikong di internal Pemerintah Kabupaten Bima dengan Distrubutor, kalaupun sudah terjadi kongkalikong ya jangan heran terjadi hal seperti sekarang, Ungkapnya.
Krisisnya kepercayaan terhadap pemerintah kabupaten Bima, sehingga Komunitas Pemuda Oposisi Bima meminta ketegasan pemerintah Provinsi untuk menangani masalah kelangkaan dan mahalnya pupuk bersubsidi di Kabupaten Bima, karena menurutnya jika persoalan ini terus di biarkan akan berdampak pada gagal panen, sehingga para petani mengalami kerugian, tuturnya.
Pemerintah yang jelas sudah tahu bahwa mayoritas masyarakat Kabupaten Bima untuk keberlangsungan hidupnya berasal dari hasil bertani, namun pemerintah tidak pernah melakukan upaya yang bisa mengoptimalkan stok pupuk subsidi di Nusa Tenggara Barat khusus di Kabupaten Bima. Jelas ini akan menjadi pertanyaan di semua kalangan masyarakat lebih-lebih kami sebagai penggerak, tambahnya.
Jika perlu persoalan ini di abaikan oleh pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat, kami akan mengambil langkah tegas, karena kelangkaan dan mahalnya harga pupuk subsidi menyangkut hajat hidup petani, itu yang perlu di ingat oleh pemerintah, tandasnya.(K004)
No comments