Bagai Bak Bersambut, " Asni Pengidap Tumor Ganas Dapat Bantuan H.Arifin", Mirisnya Pemerintah Kemana?

foto: Saat relewan H.Arifin beri santunan pada Asni Warga Ambalawi kena Tumor Leher.
Bima,KABAROPOSISI.Com--Bagai Bak bersambut, Asni warga asal Tolowata kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima kena tumor ganas yang serba kekurangan bahkan untuk keperluan hidup sehari hari saja butuh uluran tangan orang lain, seperti dilansir media ini sebelumnya. Bantuan datang dari Bakal calon Bupati Bima periode 2020-2025 Drs.H.Arifin melalui relawannya kecamatan Wera, lalu jadi pertanyaan pemerintah kemana?

Saidin, S.Pd, relewan H.Arifin Bacabup Bima membenarkan menyantuni biaya berobat penderita tumor ibu asni (42), warga miskin yang menderita penyakit tumor ganas pada bagian leher sebelah kiri di desa tolowata, kecamatan ambalawi,kabupaten bima NTB selasa, (26/5/20)

" Saat dalam kunjungan ke rumah korban, ia mengaku terharu melihat kondisi ibu asni (42) yang secara kondisi kehidupannya harus menjalani penyakit leher yang tertutup tumor ganas," tutur H Arifin melalui Saidin.

Ditambahkannya, dirinya sangat sedih dan terharu dengan melihat ibu asni harus menahan rasa sakit setiap hari kerena tidak mampu untuk berobat" ucap Saidin yang kerap di sapa bang mana ini.

lanjutnya, bantuan ini tidak seberapa dan bukan semata-mata karena urusan politik melainkan, ini bagian dari peduli kemanusiaan dari bapak H.Arifin, dirinya ihklas dan tulus membantu, ia merasa terharu  tidak dapat membendung air mata melihat kondisi ibu asni menderita penyakit tumor ganas yang sudah menutupi lehernya.

"Kami berharap pemerintah kabupaten bima agar peduli dengan kondisi warganya seperti ini, penderita ini adalah warga tidak mampu dan sangat mengharapkan bantuan untuk biaya berobat" terangnya

Terpisah, Ismail adik kandunya ibu Asni mengatakan, selama 20 tahun kakak saya asni tidak pernah pergi berobat ke puskesmas maupun RSUD kabupaten Bima karena  kesulitan dalam hal penyediaan biaya untuk berobat, bahkan asni tidak mempunyai BPJS.

"kami  merupakan keluarga miskin  hidup sebatang kara. Orang tua kami meninggal pada saat kakak saya umur 5 tahun." terangnya dengan berlinang air mata

Dikatakannya, kita sudah berusaha untuk mencari biaya pengobatan asni, bahkan saya malu dan tidak berani meminta bantuan kepada siapapun. Tetapi karena sudah mendesak dan saya tidak punya apa-apa lagi, sehingga memberanikan diri meminta bantuan kepada tetangga untuk memposting lewat media sosial Facebook.

"Kami ucapkan terimakasih atas kehadiran relawan H. Arifin yang telah meluangkan waktu untuk menjenguk dan membantu meringankan biaya pengobatan kepada kakak saya.(RED), "semoga pihak lain terketuk hatinya untuk membantu juga,"tandasnya.(KO1)

No comments

Powered by Blogger.