" Team Sukses Instan Dari Segi Politikus"

Oleh : Faturahman

Bima,KABAROPOSISI.Com--“Kemewahan yang dimiliki oleh team sukses adalah mencerahkan nalar yang tersumbat”. Dunia politik sungguh menggiurkan bagi yang melakoninya. Disana ada tangga untuk loncat menggapai kenikmatan, diantaranya: kemudahan menggapai ketenaran dan kekayaan. Apalagi ada tukar tambah sebagai melejitkan mesin-mesin penebar pesona.

Politik pada dasarnya kerja kebajikan untuk kemasyalahatan umat. Tetapi akan hilang esensinya apabila yang melakuninya keluar dari rel-rel hukum yang telah ditetapkan.

Waktu yang ditunggu-tunggu semakin dekat, pemilu. Ada banyak hal untuk memperkenalkan dirinya bagi para politikus kepada masyarakat, diantaranya membentuk tim sukses, memberikan bantuan, membuat baliho, silaturahmi di polesok-pelosok tempat yang akan menjadi daerah tempat tengkar para calon untuk dipilih. Sembari menyampaikan visi-misi dan menerima aspirasi.

Namun banyak dijumpai visi-misi tidak optimal dilaksanakan. Pada saat ditagih ada banyak tidak direalisasikan, bahkan tidak sama sekali. Memang itu janji, barangnya masih abu-abu, tidak seperti kematian, ia akan setia menjemput. Hanya saja pendengar bisa menilai Visi-misi yang mempunyai nilai kontekstual dan rekam jejak dari beberapa calon pemimpin yang mempunyai kurang buruknya. Inilah tugas team sukses, menjadi penyambung lidah bagi kalangan awam. Mencerahkan!.

Tim sukses inilah akar penggeraknya. Mereka akan terkumpul dari berbagai jenis usia, baik dari keluarga dekat, orangtua, teman sekolah, junior, dan bahkan mereka yang masih status sebagai mahasiswa.

Kadangkala team sukses menampar kembali muka tuannya. Kenapa demikian? Iya, level pengalaman, pengetahuan minim, dan pendeknya kaki melangkah. Dalam penyampaian sesuatu untuk digoreng mencederai kebenaran ilmiah, apalagi sampai masuk pada kebenaran etik, logik, sampai pada spiritual. Segala hal penyampaian perlu di flasifikasi guna menguji otentiknya. Sebab penyampaian baik secara verbal maupun non-verbal akan menjadi fragmen-fragmen pengetahuan, perlu mempertanyakan secara kritis.

“Nyatanya dalam implemtasi mereka makin memperkeruh kehidupan sosial, makin memperpendek sumbu nalar dan kesadaran khalayak, apalagi menanggapi pertanyaan dalam media social, ia dengan bahan ocean, sindiran, dan memancing emosi. Penyukses instan hanya menampar kembali muka tuannya”.

Sah-sah saja dalam negara demokrasi setiap manusia bebas mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon, baik tingkat daerah, provinsi, maupun sampai tingkat pusat. Namun, kegiatan tersebut bagi kalangan yang telah melewati identitas mahasiswa berbanding lurus dengan kesadaran kritis, apalagi telah meperkosa tanggung jawabnya sebagai intelektual, tanggung jawab sosial, dan tanggung jawab moral dalam mencerahkan pilihan yang tepat.

Hal di atas perlu dipertanyakan bagi mereka yang terlibat pada politik praktis. Eks mahasiswa mempunyai identitas intelektual bertanggung jawab kemajuannya ilmu yang dipelajari institusi perguruan tinggi. Sebagai tanggung jawab sosial, ia bertanggung jawab untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk terus berbuat adil, dan tanggung jawab moral, yang menjaga diri dari perbuatan yang melanggar nilai norma-norma pada tatanan masyarakat.

Dari tulisan di atas bisa kita menilai team sukses yang menjaga marwah identitasnya sebagai manusia perubahan, agen sosial, dan melestarikan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan moral-your are live of Wisdom. Menyimaklah di sekitar tempatmu!.(***)

No comments

Powered by Blogger.